"Buat kami saat musim paceklik seperti ini, ikan ini menjadi rezeki yang tiada tara. Sebelumnya, kami nganggur, mau turun di laut hujan badai angin, mau cari makan di darat tidak ada yang bisa dilakukan," terangnya.
Dalam perburuan Ikan Nike ini, dalam sehari Ahmad dan keluarga bisa mendapatkan dua sampai tiga baskom besar hingga karung-an.
"Dari hasil itu kami sekeluarga bisa menghasilkan Rp700 ribu sampai Rp1,5 juta. Alhamdulillah, dapur kami bisa untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari," ujarnya.
Demikian pula dengan Abdurahman warga Desa Sandue yang menyebut ini adalah musim rezeki.
Baca Juga:Hilang di Banjir Bandang Bima, Jenazah Juliani Ditemukan di Labuan Bajo
"Musim Ifu merupakan musim rezeki bagi kami nelayan dan masyarakat umum, dalam sehari saya bisa menghasilkan keuntungan hingga Rp500 ribu sampai Rp800 ribu karena ikan ini laris manis pada musimnya," katanya.
Ia berujar bahwa permintaan pasar untuk ikan ini sangat besar, yang membeli datang dari berbagai daerah, seperti Kilo, Manggelewa, Kempo, Dompu, Soromandi, bahkan dari Donggo.
"Banyak pembeli dari luar wilayah kami datang mencari ikan Ifu. Mereka datang menggunakan mobil dan ada juga yang memesan untuk dikirimkan lewat bus," bebernya.
Menu Favorit
Ikan Ifu menjadi favorit bagi masyarakat di wilayah tersebut. Bahkan seorang warga asal Dompu, rela tiap hari datang ke lokasi ini untuk mendapat ikan tersebut.
Baca Juga:Anjing Pelacak Dikerahkan Cari 5 Korban Banjir Bandang Bima yang Masih Hilang
"Permintaannya sangat banyak di pasar, karena ikan kecil ini menjadi menu favorit dan buah bibir masyarakat. Saya di sini sudah empat hari bolak-balik Dompu dan Matompo juga Jala (Tempat ikan Ifu keluar)," tandasnya.