"Kaget banget dengan jumlah pelamar. Sementara kuota yang disiapkan sedikit. Jumlah yang dibutuhkan ada yang sembilan, dua kadang-kadang juga yang satu," katanya.
Ia mengakui, menjadi seorang abdi negara bukan satu-satunya tujuan. Hanya saja menjadi seorang ASN tidak melulu tentang kecerdasan melainkan untung-untungan.
"Kata banyak orang ini sih untung-untungan, nasib gitu. Makanya coba aja siapa tahu kita dapat keuntungan itu," tegasnya.
Dengan kendala-kendala yang dihadapi selama proses pendaftaran, Rizka saat ini belum berhasil untuk men submit seluruh syaratnya karena terkendala E-meterai yang sempat eror.
Baca Juga:Maju di Pilkada 2024, Wali Kota Mataram Cuti Dua Bulan
"Ini kendalanya banyak sekali. Dari e-meterai yang sulit didapat sampai pembubuhan. Saya belum pembubuhan tapi tadi nyari-nyari di smartphone caranya," katanya.
Kontributor : Buniamin