Mundur dari Jabatan Wabup Jembrana, Ipat Minta Maaf Janji Kampanye Tak Terpenuhi

Sedangkan soal janjinya kepada Jembrana saat dirinya berpasangan dengan Tamba dalam pilkada lalu.

Eviera Paramita Sandi
Selasa, 30 Juli 2024 | 16:22 WIB
Mundur dari Jabatan Wabup Jembrana, Ipat Minta Maaf Janji Kampanye Tak Terpenuhi
Wakil Bupati Jembrana, Bali I Gede Ngurah Patriana Krisna menunjukkan surat pengunduran dirinya dari jabatan untuk mengikuti kontestasi Pilkada Jembrana di Negara, Kabupaten Jembrana, Bali, Selasa (30/7/2024). [ANTARA/Gembong Ismadi]

SuaraBali.id - Wakil Bupati Jembrana, Bali I Gede Ngurah Patriana Krisna memilih mundur dari jabatannya untuk mengikuti kontestasi Pilkada Jembrana.

"Hari ini surat pengunduran diri sudah saya tandatangani. Selanjutnya akan dikirim ke Kementerian Dalam Negeri, serta instansi terkait," katanya di Negara, Kabupaten Jembrana, Bali, Selasa (30/7/2024).

Alasan utamanya adalah ingin fokus pada pemilihan bupati dan wakil bupati Jembrana yang akan datang. Ia mendeklarasikan akan berdampingan dengan Ketua DPC PDI P Jembrana I Made Kembang Hartawan.

Ia juga mengungkap bahwa pengunduran dirinya ini juga berkaitan dengan pilihan politik yang berbeda dengan Bupati I Nengah Tamba, yang merupakan pasangannya dalam Pilkada sebelumnya

Baca Juga:Terjadi Lagi! Helikopter Pariwisata di Bali Terlilit Tali Layangan, Nyaris Celaka

"Saya kira kami perlu sama-sama memberikan rasa nyaman dalam bekerja. Karena pilihan politik kami sudah berbeda, lebih baik saya mundur agar perbedaan ini tidak berimbas atau mengganggu tugas-tugas kepala daerah," katanya.

Sedangkan soal janjinya kepada Jembrana saat dirinya berpasangan dengan Tamba dalam pilkada lalu, dia menyatakan minta maaf karena tidak semua janji kampanye bisa dirinya penuhi.

"Saya akui tidak semua janji kampanye bisa saya penuhi karena posisi wakil bupati yang kewenangannya terbatas," katanya.

Pria yan karib disapa Ipat itu mengibaratkan, antara dirinya dengan I Nengah Tamba saat ini berada pada satu kapal tetapi masing-masing memiliki arah yang berbeda.

"Ibaratnya pak Bupati sebagai nahkoda dan saya wakilnya. Kalau dalam satu kapal, nahkoda dan wakil memilih arah berbeda itu kan tidak baik," katanya.

Baca Juga:Antrean Menggila di Imigrasi Ngurah Rai, Ada Apa?

Namun demikian, pengunduran dirinya ini belum dikoordinasikan dengan Bupati I Nengah Tamba, hanya secara informal sudah dia sampaikan ke Ketua DPRD Jembrana Ni Made Sri Sutharmi.

Dengan cara ini menurutnya, ia akan lebih bebas dalam mengikuti Pilkada karena tidak terikat aturan birokrasi.

"Saya juga tidak perlu khawatir dianggap menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan politik saya, karena saya sudah bukan wakil bupati lagi," katanya.

Sembari menunggu surat pengajuan pengunduran dirinya disetujui sesuai mekanisme aturan perundang-undangan, dia berjanji akan tetap menjalankan tugas sebagai Wakil Bupati Jembrana.

Menjelang pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Jembrana, dia yang merupakan kader Partai Golkar bermanuver dengan menyatakan akan berpasangan dengan Ketua DPC PDI P Jembrana I Made Kembang Hartawan.

Dalam video deklarasi yang beredar luas di masyarakat, posisi Patriana sebagai calon wakil bupati mendampingi Kembang Hartawan, yang merupakan mantan Wakil Bupati Jembrana dua periode yang dia kalahkan bersama I Nengah Tamba dalam Pilkada lalu. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini