Sejarah Waisak dari India Hingga Diakui di Seluruh Dunia

Perayaan Waisak memiliki sejarah yang panjang mulai dari dirayakan secara tradisional di India hingga mendapat pengakuan dari seluruh dunia.

Eviera Paramita Sandi
Rabu, 22 Mei 2024 | 19:20 WIB
Sejarah Waisak dari India Hingga Diakui di Seluruh Dunia
Ucapan waisak 2024 (freepik)

SuaraBali.id - Umat Buddha akan memperingati Tri Suci Waisak 2568 BE pada Kamis (23/5/2024) besok.

Waisak sendiri adalah hari raya suci keagamaan bagi umat Buddha. Hari Raya Waisak jatuh pada bulan Waisak, yakni bulan kelima di tahun Buddhis Era (BE), adalah saat purnama sidi untuk memperingati kelahiran, pencapaian kesempurnaan, dan wafatnya Buddha.

Perayaan Waisak memiliki sejarah yang panjang mulai dari dirayakan secara tradisional di India hingga mendapat pengakuan dari seluruh dunia.

Asal-usul

Baca Juga:Sejarah Hidangan Khas Lebaran Opor Ayam Kuning dan Cara Membuatnya

Hari Waisak berasal dari bahasa Pali "Vesakha", yang merupakan nama bulan kedua dalam kalender lunar India. Peringatan Waisak adalah hari raya tradisional di India yang dirayakan pada bulan purnama bulan Vesakha, dan dikaitkan dengan tiga peristiwa penting dalam kehidupan Buddha Gautama: kelahiran, pencerahan, dan Parinirvana (kematian dan mencapai pencerahan sempurna).

Penyebaran ke Luar India

Buddhisme menyebar ke luar India pada abad ke-3 SM, dan Hari Waisak juga diperingati oleh komunitas Buddha di tempat lain. Di Cina, Waisak dikenal sebagai "Wesak" dan dirayakan pada tanggal 8 April. Di Korea, Waisak dikenal sebagai "Buddha's Birthday" dan dirayakan pada tanggal 8 Mei.

Pengakuan Internasional

Pada tahun 1950, Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) mengakui Hari Waisak sebagai hari libur internasional. Pada tahun 1999, Majelis Umum PBB menetapkan tanggal 15 Mei sebagai Hari Vesak Internasional.

Baca Juga:Asal Usul Desa Keramas Bali, Desa yang Dipenuhi Cahaya Keemasan

Perayaan Modern

Hari Waisak dirayakan secara luas oleh umat Buddha di seluruh dunia. Perayaan biasanya meliputi:

* Meditasi dan doa: Umat Buddha berkumpul di vihara atau kuil untuk bermeditasi, membaca kitab suci, dan berdoa.
* Pelepasan lentera: Lentera kertas yang dihiasi dilepaskan ke langit sebagai simbol pencerahan dan pemurnian pikiran.
* Memberi sedekah: Umat Buddha bersedekah kepada mereka yang membutuhkan sebagai bentuk kebajikan.
* Prosesi dan pementasan: Prosesi dan pementasan yang menggambarkan peristiwa penting dalam kehidupan Buddha dipentaskan.
* Perayaan budaya: Perayaan budaya yang menampilkan musik, tarian, dan makanan tradisional biasanya diadakan.

Hari Waisak adalah kesempatan bagi umat Buddha untuk merenungkan ajaran Buddha, memupuk kedamaian dan kasih sayang, dan merayakan kehidupan dan warisan Buddha Gautama.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak