Asal Usul Desa Keramas Bali, Desa yang Dipenuhi Cahaya Keemasan

Dari Namanya saja memang sudah terdengar unik, kira-kira bagaimana ya asal usul adanya desa ini, hingga diberi nama Keramas?

Bella
Sabtu, 27 Januari 2024 | 14:55 WIB
Asal Usul Desa Keramas Bali, Desa yang Dipenuhi Cahaya Keemasan
Desa Keramas, Gianyar, Bali. [SuaraBali.Id/Instagram @keramas_terkini}

SuaraBali.id - Provinsi Bali terdiri dari 8 Kabupaten dan 1 Kota yaitu Kota Denpasar. Masing-masing kabupaten ini tentu memiliki pesona alam dan daya Tarik sendiri-sendiri.

Tak heran jika semua kabupaten di Bali menjadi tempat wisata yang menyenangkan. Selain menawarkan pesona alam yang luar biasa, tempat-tempat di Bali ini tentu memiliki cerita unik tersendiri.

Salah satu contohnya yaitu desa-desa yang ada di Bali. Iya, pernah mendengar tentang Desa Keramas?

Dari Namanya saja memang sudah terdengar unik, kira-kira bagaimana ya asal usul adanya desa ini, hingga diberi nama ‘Keramas’?

Baca Juga:Bali United Latih 50 Guru Olahraga untuk Menumbuhkan Bakat Sepak Bola Muda

Desa Keramas ini berada di Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali. Jarak desa ini dari Kota Denpasar sekitar 35 km, sementara dari Kabupaten Gianyar sekitar 3,5 km.

Dalam sebuah catatan, Raja Purana I Gusti Agung memberikan latar belakang berdirinya Desa Keramas ini.

Mulanya, desa ini bernama Karamas yang artinya Cahaya (Kara dan Mas). Cerita bermula dari I Gusti Agung Maruti berontak terhadap Dalem I Made Gelgel pada 1660 Masehi.

Dalem I Made kemudian mengungsi ke Guliang. Kemudian pada 1666 Masehi, Dalem I Made wafat di Guliang.

Satu tahun kemudian, putra Dalem I Made, I Dewa Agung Jambe memerintahkan paman beliau bernama I Gusti Jambe untuk merebut Kembali tahta Kerajaan Gelgel yang telah dipegang selama 27 tahun oleh I Gusti Agung Maruti.

Baca Juga:Pelaku Pariwisata Bali Minta Penggunaan Uang Pungutan Wisman Dibuka

I Gusti Jambe kemudian berangkat dengan segenap pasukannya untuk bertempur. Perang tersebut mengakibatkan keduanya gugur pada medan perang di Cedokan Oga.

Putra I Gusti Agung Maruti, I Gusti Agung Putu Agung, I Gusti Agung Made Agung dan I Gusti Agung Ratih menyingkir ke Jimbaran.

Atas kekuatan perjuangan mereka dan atas Prakarsa I Gusti Agung Putu Agung sebagai saudara tertua menyebabkan I Gusti Agung Made Agung tinggal di Mengwi, sedangkan I Gusti Agung Putu Agung menyendiri dan bersemedi.

Suatu malam I Gusti Agung Putu Agung mencari tempat untuk bermeditasi, ia menemui tempat yang bercahaya keemasan. Tempat itu kini disebut Pura Masceti.

Di tempat itulah beliau mendapatkan ilham untuk menetap di utara sebelah tempat bercahaya. Akhirnya tempat tersebut diberi nama Karamas dan sekarang disebut Desa Keramas.

Kontributor: Kanita Auliyana Lestari

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak