Makna Dan Filosofi Bunga Kamboja Bagi Umat Hindu Bali

Dalam setiap ritus ritual Upacara adat umat Hindu di Bali, selalu menggunakan bunga Kamboja ini.

Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 10 Mei 2024 | 23:00 WIB
Makna Dan Filosofi Bunga Kamboja Bagi Umat Hindu Bali
Ilustrasi sembahyang umat Hindu (Pixabay/rawimage6)

SuaraBali.id - Pohon Bunga Kamboja rasanya sudah melekat dengan kehidupan masyarakat Bali. Pasalnya, hampir di setiap rumah orang Bali, selalu ada pohon ini.

Iya, di perkampungan dan Pura di Bali memiliki pohon Kamboja ini. Sekilas memang bisa dikatakan sebagai tempat berteduh, namun Kamboja ini sebenarnya memiliki makna tersendiri bagi umat Hindu di Bali.

Dalam agama Hindu, bunga Kamboja ini diartikan sebagai dedikasi dan pengabdian. Jika dilihat dari proses berbunganya, Kamboja memiliki filosofi.

Proses bunga yang terjadi pada sasih kapat (bulan purnama keempat), dipercaya sebagai bulan yang baik. Hal inilah yang membuat Masyarakat Hindu Bali menganggap kamboja sebagai “sari alam”.  

Baca Juga:Supporter Bali United Sedih Tak Bisa Nonton Laga Semifinal Liga 1 di Stadion Dipta

Dalam setiap ritus ritual upacara adat umat Hindu di Bali, selalu menggunakan bunga Kamboja ini. Seperti saat Upacara Ngaben, pemujaan terhadap dewa dewi, hingga dalam kehidupan sehari-hari, Kamboja ini selalu hadir.

Bunga ini bahkan sudah wajib menjadi sarana sembahyang, lantaran untuk mengisi upacara atau sesajen yang dipersembahkan kepada Tuhan atau roh suci leluhur.

Melansir dari laman Kabupaten Badung, Bunga Kamboja memiliki dua peranan penting dalam agama Hindu. Peranan tersebut yakni sebagai simbol Dewa Siwa dan sebagai sarana sembahyang semata.

Sebagai simbol Dewa Siwa, bunga Kamboja ini diletakkan tersembul pada ujung kedua telapak tangan yang dicakupkan pada saat menyembah.

Usai digunakan untuk menyembah, bunga kamboja ini biasanya ditajukan di atas kepala (rambut) atau diselipkan di telinga.

Baca Juga:Hanya di Bali, Anjing Berdiri Menjaga Tumpukan Rumput di Atas Motor Berjalan

Bunga Kamboja ini sudah dipercaya digunakan untuk menunjukkan kesucian hati saat memuja Sang Hyang Widi Wasa serta sinar suci-Nya.

Kontributor : Kanita

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini