Urutan Prosesi Pernikahan Adat Bali Mulai Mesedek Hingga Mejaya-jaya

Tak hanya sekedar ijab kabul lalu sah, banyak sekali rangkaian acara atau prosesi yang harus dilakukan dalam pernikahan adat Bali ini.

Eviera Paramita Sandi
Selasa, 07 Mei 2024 | 11:40 WIB
Urutan Prosesi Pernikahan Adat Bali Mulai Mesedek Hingga Mejaya-jaya
Ilustrasi pernikahan di Bali

Hal ini melambangkan bahwa ia telah meletakkan masa lalu dan Bersiap memulai kehidupan baru Bersama calon suaminya.

4.      Ngukab Lawang

Prosesi ini dimana keluarga calon pengantin pria Bersama-sama menjemput calon pengantin Perempuan. Mereka bertemu untuk menjalani serangkaian ritual seperti Pejati dan suci alit, Peras Pengambena, Caru Ayam, Brumbun Asoroh, dan lain sebagainya.

Ngukab Lawang ini melambangkan penghormatan mendalam terhadap keluarga mempelai Wanita dan mencerminkan harapan untuk membina hubungan suami istri yang penuh harmonis.

Baca Juga:Pernikahan Mahalini dan Rizky, Sebagian Ruas Jalan Depan Rumah Mahalini Ditutup

5.      Medagang-Dagangan

Ritual ini adalah ritual berdagang dalam Bahasa Bali. Mempelai Wanita dan Pria terlibat dalam tawar-menawar barang dagangan hingga mencapai tahap pembayaran yang disepakati.

Selesai bertransaksi, mempelai pria menggunakan keris untuk memotong tikeh dadakan yang dipegang oleh mempelai Wanita.

Selanjutnya yaitu pemutusan benang yang diikatkan pada dua cabang pohon dapdap, diikuti dengan mandi suci untuk membersihkan diri.

6.      Makala-Kala

Baca Juga:Tukang Tato di Ubud Ditangkap Karena Curi IPhone 13 Pelanggannya

Upacara ini dilakukan oleh kedua pasangan pengantin dengan cara membakar sebuah tetimbug yang diletakkan di atas tungku bata dengan posisi duduk. Tetimbug merupakan bambu yang terdiri dari 3 buah dan memiliki 3-5 ruas diikat menjadi satu.

Makna ritual ini sebagai bentuk perlindungan bagi kedua calon pengantin agar tidak mendapat gangguan dari bhutakala.

7.      Metegen-tegenan dan Suun-suunan

Metegen-tegenan dilakukan dengan mempelai pria yang memikulnya, dan sun-suunan dipegang oleh mempelai Wanita.

Keduanya mengelilingi api suci yang dikenal sebagai sanggah surya, mengikuti arah jarum jam dalam tujuh putaran.

Upacara ini sebagai simbol awal perjalanan pernikahan, menandai Langkah pertama kedua pengantin dalam mengarungi perjalanan kehidupan Bersama yang baru.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini