Jadi Kue Khas Lebaran, Ini Sejarah Nastar

Kue nastar ini awal mulanya adalah kuliner khas Belanda dan menyebar ke Indonesia.

Denada S Putri
Senin, 01 April 2024 | 20:14 WIB
Jadi Kue Khas Lebaran, Ini Sejarah Nastar
Ilustrasi nastar, kue khas lebaran. [Pinterest]

SuaraBali.id - Kue khas Lebaran Idul Fitri, Nastar menjadi kue yang tak akan tertinggal disetiap tahunnya. Hampir semua rumah-rumah menyediakan jajanan ini saat Hari Raya Idul Fitri tiba.

Rasanya kurang lengkap dan kurang pas jika belum ada nastar di meja ruang tamu. Nastar ini adalah kue kering yang terbuat dari adonan tepung terigu, mentega, telur dan diisi dengan selai nanas.

Nastar ini berasal dari Bahasa Belanda yaitu ananas yang berarti nanas dan tart yang berarti kue. Sehingga kue nastar ini adalah kue tar nanas.

Kue nastar ini awal mulanya adalah kuliner khas Belanda dan menyebar ke Indonesia setelah Belanda menjajah Hindia Belanda ratusan tahun lalu.

Baca Juga:Sejarah Hidangan Khas Lebaran Opor Ayam Kuning dan Cara Membuatnya

Belanda memperkenalkan kue nastar ini pada Masyarakat pribumi. Saat pertama kali diperkenalkan kue ini berbentuk seperti pie dan berisi bluberi atau apel.

Namun karena saat masa penjajahan masih sangat sulit menemukan buah-buah tersebut akhirnya dipilihlah buah nanas.

Secara filosofis, nastar ini memiliki makna kemakmuran. Masyarakat Tionghoa menggambarkan nastar sebagai ong lai yang berarti buah pir emas.

Dalam mitologi Masyarakat Tionghoa, buah pir emas adalah simbol dari kemakmuran, kelimpahan rezeki dan keberuntungan.

Nastar ini tak hanya bisa ditemui di Indonesia saja, namun juga dibeberapa negara Asia. Jika nastar di Indonesia berbentuk bulat dengan diameter sekitar 2 cm, di Hong Kong bentuk nastar ini menyerupai bentuk balok sekitar 5 cm.

Baca Juga:Kerap Jadi Sarana Upacara, Ini Resep Jaje Bendu

Rupanya kue nanas ini tak hanya melekat dengan momen Hari Raya Idul Fitri saja, namun juga sering diolah warga Tionghoa saat mendekati perayaan Imlek.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini