Ini Temuan Menarik Hasil Riset Pariwisata di Indonesia

Tahun 2023 terjadi pertumbuhan yang signifikan pada perilaku wisatawan dalam menggunakan moda transportasi

Muhammad Yunus
Rabu, 13 Desember 2023 | 21:28 WIB
Ini Temuan Menarik Hasil Riset Pariwisata di Indonesia
Wisatawan menikmati matahari terbenam di Pantai Kuta, Bali, Selasa (19/9/2023) [Suara.com / Eviera Paramita Sandi]

SuaraBali.id - Platform perjalanan daring tiket.com bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memberikan pemaparan data riset tren industri pariwisata serta hasil sinergi data dari kedua belah pihak yang menjadi tantangan industri pariwisata lima tahun mendatang.

Co-Founder & Chief Marketing Officer tiket.com, Gaery Undarsa mengatakan, kolaborasi ini merupakan bagian dari komitmen tiket.com untuk membantu merinci peta jalan kebijakan dan strategi membangun pariwisata nasional.

“Digitalisasi dan sustainable tourism atau pariwisata berkelanjutan merupakan dua tema besar yang menjadi tantangan industri pariwisata lima tahun mendatang. Hasil kolaborasi ini menghadirkan informasi perkembangan pariwisata Indonesia terkini, serta menyajikan prediksi perkembangan industri pariwisata ke depannya, termasuk dalam masa menyambut pesta demokrasi,” ucap Gaery dalam webinar nasional tiket.com bertajuk “Tourism Industry Roadmap in 2024-2029; Challenges and Potential of Sustainable of Tourism” yang diikuti daring di Jakarta, Rabu 13 Desember 2023.

Mengacu pada hasil data riset antara tiket.com bersama Pusdatin Kemenparekraf RI, di tahun 2023 terjadi pertumbuhan yang signifikan pada perilaku wisatawan dalam menggunakan moda transportasi, di mana pesawat mengalami peningkatan signifikan lebih dari 70 persen dan kereta api mengalami kenaikan lebih dari 20 persen, bila dibandingkan di 2021 saat masih pandemi.

Baca Juga:Dalam BI Award 2023, BRI Borong 3 Penghargaan sebagai Bank Terdepan yang Dorong Inklusi Keuangan

Pemesanan akomodasi (hotel) juga mengalami peningkatan pemesanan 172 persen dan juga diikuti lama tinggal yang didorong tarif harga kamar yang lebih rendah dibandingkan sejak tahun 2021.

Pola lain yang ditemukan juga adanya kecenderungan wisatawan untuk melakukan perjalanan berkelompok, bila dibandingkan di 2021 saat pandemi di mana wisatawan melakukan perjalanan individual.

Lalu, temuan menarik lainnya adalah adanya peningkatan pada quality tourism, yaitu durasi tinggal wisatawan di destinasi lebih lama sehingga menciptakan perputaran ekonomi lebih tinggi, ini terjadi di destinasi Papua, Bali, Aceh, Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Wisatawan mancanegara pun mengalami peningkatan kunjungan yang signifikan, yakni sebesar 6,7 persen dibandingkan 2021 saat masih pandemi. Asal negara para wisatawan tersebut paling tinggi berasal dari Eropa, diikuti oleh Amerika, serta Asia wilayah Timur Tengah dan Pasifik, dan mereka ini adalah wisatawan mancanegara yang durasi tinggalnya paling lama dibandingkan wisatawan mancanegara lainnya.

Mengacu pada hasil riset, ditemukan data menarik, yaitu terjadinya peningkatan koneksi penerbangan ke Indonesia; artinya sangat sedikit direct flight ke Indonesia yang pada akhirnya akan berpengaruh pada durasi tinggal di Indonesia.

Baca Juga:Bali United Perkuat Pertahanan, Latihan Fisik, Taktik, dan Teknik Jelang Laga Lawan Arema FC

"Oleh sebab itu, agar lebih banyak wisatawan mancanegara dapat tinggal lebih lama di Indonesia, seharusnya lebih banyak penerbangan yang langsung ke Indonesia sehingga travel time menuju Indonesia menjadi lebih singkat. Hal ini justru dapat memudahkan mereka untuk berkunjung dan berwisata ke Indonesia,” ucap Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Addin Maulana.

Direktur Eksekutif INDEF, Tauhid Ahmad menyampaikan tren dan proyeksi pertumbuhan ekonomi 2024 yang mencakup industri pariwisata serta tantangannya, termasuk Pemilihan Umum (Pemilu) mendatang. Menanggapi soal ini, Tauhid juga menyampaikan optimismenya bahwa proses penyelenggaraan Pemilu tidak akan mengganggu pertumbuhan sektor pariwisata dalam negeri.

“Prediksi tren pariwisata 2024 akan bergeser pada hiperlokal dan perjalanan wisata dengan waktu yang panjang namun berkualitas. Tren ini menunjukkan bahwa wisatawan cenderung ingin menghabiskan waktu yang lebih lama saat berwisata, serta memilih destinasi domestik yang menawarkan konsep alam dan wisata hijau,” katanya.

Terkait peluang perkembangan sektor pariwisata serta inisiatif strategis pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif lima tahun mendatang, Direktur Industri, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif Kementerian PPN/Bappenas, Wahyu Wijayanto, menyampaikan tour and travel, transportasi, akomodasi, dan hiburan, sektor kreasi budaya menjadi focus yang akan digencarkan.

“Kita juga perlu menangkap peluang segmen-segmen pariwisata yang ada yaitu potensi wisata nusantara dan mancanegara. Dalam rencana pembangunan sampai dengan tahun 2024 dan lima tahun ke depan, arahan pengembangan destinasi pariwisata berkaitan dengan pengaplikasian prinsip-prinsip quality tourism, sustainable tourism, regenerative tourism, serta high-end tourism segmentation,” kata Wahyu.

Dalam perspektif ke depan, tiket.com dan Kemenparekraf RI melihat proyeksi yang optimis untuk tahun 2024. Periode pesta demokrasi 2024 yang akan datang pun diprediksi akan memberikan kontribusi positif pada pertumbuhan industri pariwisata.

Data dan tren yang disampaikan diharapkan dapat memberikan acuan untuk mengantisipasi perubahan pola konsumen dan memberikan pandangan yang lebih mendalam terkait potensi pertumbuhan pariwisata Indonesia.

“Dengan tantangan yang sudah kami lalui di tahun 2023, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada tiket.com atas kolaborasinya dengan Kemenparekraf RI. Saya harap kolaborasi seperti ini bisa terus dijalankan di tahun-tahun selanjutnya," tutup Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini