SuaraBali.id - Kabupaten Tabanan, sebuah kabupaten di Provinsi Bali yang terletak sekitar 35 km di sebelah barat Kota Denpasar.
Tabanan bersebelahan dengan Kabupaten Buleleng di sebelah utara, Kabupaten Badung di timur, Kabupaten Jembrana di sebelah barat dan Samudra Indonesia dibagian Selatan.
Tabanan dikenal dengan daerah agraris, pasalnya hampir 28 persen dari luas lahan yang ada adalah persawahan.
Identitas Tabanan sendiri sebagai Lumbung padi karena hasil pertanian berupa padi dan beras, Kabupaten Tabanan menempati peringkat pertama dalam produksi Padi dan beras.
Baca Juga:Pencuri Helm di Jalan Raya Semat Berawa Terekam CCTV, Netizen: Ke Bali Jadi Maling
Selain itu, Tabanan juga sebagai penghasil Jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu hingga ubi jalar.
Tak hanya kaya akan hasil pertanian, Tabanan juga kaya akan budaya. Salah satu budaya yang masih dilestarikan dan telah menjadi warisan budaya adalah tari Baris Memedi.
Dari namanya saja sudah unik dan bikin merinding. Iya, ‘Memedi’ dalam Bahasa Jawa artinya adalah (mahkluk halus).
Melansir dari laman Budaya Indonsia, tarian ini hanya dipentaskan pada saat upacara Atiwa-tiwa atau ngaben massal di Desa Jatiluwih, Penebel, Tabanan.
Tari Baris Memedi dibawakan oleh 15 orang dengan menggunakan kostum dari daun pisang kering (keraras), daun andong, dan kain kasa putih.
Baca Juga:Pencuri Obrak-abrik Vila di Canggu Bali, Wisatawan Asal Singapura Rugi Rp30 Juta
Uniknya, para penari ini berdandan mengubah wajahnya menjadi menyeramkan agar menyerupai makhluk halus.
Masyarakat sekitar percaya jika tarian ini bertujuan untuk mengantarkan roh ke nirwana. Lantaran menjadi tarian sakral, tak heran jika saat tarian berlangsung ada beberapa penari yang kerasukan.
Rangkaian para penari ini belum dikatakan selesai jika ada yang belum sadar, maka dari itu dihaturkan segehan di setra.
Setelah kembali ke setra, mereka akan mandi ke Sungai. Tujuannya adalah agar tubuhnya bersih dan bisa kembali jiwanya yang sempat tidak menyatu.
Kemudian proses ini diakhiri dengan melukat, disinilah penari baru dikatakan sadar sepenuhnya.
Kontributor : Kanita