SuaraBali.id - Otonan merupakan upacara kelahiran yang dilaksanakan oleh Masyarakat Hindu Bali. Upacara ini digelar berdasarkan kelahiran pada Wuku kalender Bali.
Upacara Otonan ini biasanya memerlukan sarana-sarana upakara berupa Banten Otonan bali. Saat melakukan prosesi otonan ini, beberapa Masyarakat biasanya menggunakan banten tumpeng lima.
Banten tumpeng lima ini terdiri dari, Banten Pengambeyan, Banten Dapetan, Banten Peras, Banten Pejati, Banten Sasayut, dan Banten Segehan.
Semua banten tersebut tentu memiliki makna dan filosofis yang berbeda-beda. Belakangan ini beredar video yang menunjukkan banten sebuah upacara otonan.
Baca Juga:Coklat Makmur 88, Kedai Coklat di Pontianak yang Terapkan Sistem Self Service
Bukan sembarang banten, banten ini terbilang unik lantaran menggunakan ayam ingkung yang dimasak oleh salah satu gerai makanan cepat saji.
“Asal Iklas, Dumogi Rahayu,” tulis dalam caption video yang diunggah akun Instagram @seputarbaliterkini, dikutip Jumat (1/12/23).
Untuk diketahui, Otonan ini didasarkan pada Sapta wara, Panca wara dan Wuku. Dalam kalender Bali, Otonan dirayakan setiap 210 hari (6 bulan sekali).
Dalam upacara ini ada prosesi simbolis pemasangan gelang ditangan berwarna putih. Benang diartikan ‘beneng’ dalam Bahasa Bali halus.
Benang sering digunakan sebagai sepat membuat lurus sesuatu yang diukur. Hal ini dimaksudkan agar hati yang melaksanakan otonan selalu di jalan yang benar.
Baca Juga:Pembunuhan di Tahun Baru: Leher Wanita Muda Dijerat Menggunakan Kabel Rol, Polisi Temukan Kondom
Kemudian benang juga memiliki sifat lentur dan tidak mudah putus. Hal ini sebagai simbol kelenturan hati yang otonan dan tidak mudah patah semangat.
Kontributor: Kanita Auliyana Lestari