Selain itu ada masalah cemaran bau juga menjadi salah satu penyebab tidak optimalnya TPST Kertalangu.
“Kemarin ada masalah bau. Kami harus setop dulu perbaiki sistem pengendalian bau," katanya.
Ia juga meminta masyarakat mengirim sampah segar bukan sampah busuk yang lama ditimbun karena akan mengakibatkan dampak sosial dan kesehatan karyawan TPST.
Pihak pengelola juga ditagih komitmennya oleh pemerintah daerah (pemda) untuk menyelesaikan proses di dua tempat lainnya yaitu TPST Tahura dan TPST Padangsambian.
Untuk TPST Tahura ditargetkan mampu mengolah sampah 112 ton per hari per Maret 2024, sementara TPST Padangsambian masih di angka 40 ton per hari yang nantinya setelah proses pencacahan sampah dibawa ke TPST Kertalangu untuk diolah menjadi RDF. (ANTARA)