Respons Jokowi Soal Pencopotan Baliho PDIP dan Ganjar-Mahfud Saat Kunker di Bali

"Ini perlu saya sampaikan bahwa pemerintah daerah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, pemerintah kota, pemerintah pusat semua harus netral," kata Jokowi.

Erick Tanjung
Rabu, 01 November 2023 | 14:01 WIB
Respons Jokowi Soal Pencopotan Baliho PDIP dan Ganjar-Mahfud Saat Kunker di Bali
Presiden Joko Widodo saat mengunjungi Pasar Bulan, Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Selasa (31/10/2023). (Suara.com/Putu Yonata Udawananda)

Selain itu Rai menuturkan penertiban baliho kampanye itu juga dilakukan di kawasan Renon, Denpasar, tepatnya lokasi makan siang Presiden Jokowi dan rombongan sebelum bertolak ke Nusa Dua.

Lebih lanjut, ia mengatakan tida ada yang salah dari pencopotan tersebut. Terlebih saat ini belum memasuki masa kampanye.

Respons PDIP

Sebelumnya PDIP angkat bicara perihal banyaknya bendera dan baliho PDIP dan Ganjar-Mahfud MD ditertibkan oleh Satpol PP Provinsi Bali.

Baca Juga:Jokowi Ungkap 2 Juta Orang RI Pilih ke Luar Negeri, Nilainya Bikin Kaget

Pencabutan atribut politik sebelum kedatangan Jokowi di Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali pada Selasa (31/10).

Ketua DPP Bidang Kehormatan PDIP, Komarudin Watubun bereaksi. Komarudin menegaskan bahwa Bali merupakan salah satu kandang PDIP. Karena itu ia meminta jajarannya di bawah melakukan investigasi mengapa baliho-baliho yang berkaitan dengan PDIP justru dicopot.

"Kita tahu Bali sarangnya Banteng, kandangnya Banteng. Jadi kalau sampai ada yang berani melakukan tindakan begitu itu, mereka harus segera melakukan investigasi ke bawah," kata Komarudin saat ditemui Suara.com di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (31/10).

"Saya bisa melihat ke bawah sebagai sebuah provokator, masa kandang orang bisa berani sekeras itu," sambungnya.

Komarudin menegaskan kepada pihak-pihak untuk tidak menganggu PDIP. Sebab partai berlambang banteng moncong putih itu sedang diam.

Baca Juga:Ridwan Kamil Diundang Khusus Presiden Jokowi Keliling IKN, Bakal Jadi Menteri?

"Tapi kalau Banteng jangan diganggu, Banteng kalau diam jangan diganggu, karena kalau dia bangun dia brutal itu Banteng. Jadi Banteng nggak ada itu cengeng-cengeng itu Banteng itu cuman kalo diam jangan diganggu itu berbahaya," ujar Komarudin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini