Mengenal Struktur Bangunan Pura Besakih, Tempat Ibadah di Bali yang Megah

Pura Besakih merupakan pusat kegiatan dari seluruh Pura yang ada di Bali.

Eviera Paramita Sandi
Kamis, 28 September 2023 | 09:57 WIB
Mengenal Struktur Bangunan Pura Besakih, Tempat Ibadah di Bali yang Megah
Umat Hindu merayakan Hari Raya Galungan di tengah situasi aktifitas Gunung Agung pada level siaga di Pura Besakih, Karangasem, Bali, Rabu (1/11).

SuaraBali.id - Pura Agung Besakih, salah satu pura yang berada di Bali. Lokasinya di Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali. 

Akses dari Kota Denpasar untuk mencapai tempat ini berjarak sekitar 25 km ke arah utara dari Kota Semarapura – Kabupaten Klungkung.

Asal kata ‘Besakih’ diambil dari Bahasa Sansekerta, wasuki atau dalam bahasa Jawa Kuno basuki yang berarti selamat. Selain itu, nama Pura Besakih didasari pula oleh mithologi Naga Basuki sebagai penyeimbang Gunung Mandara.

Mengutip dari laman resmi Pemerintah Kabupaten Karangasem, Pura Besakih sengaja dibangun di desa yang dianggap suci karena letaknya yang tinggi, yang disebut Hulundang Basukih yang kemudian menjadi Desa Besakih.

Baca Juga:HUT Ormas di Jimbaran Dibubarkan Oleh Ratusan Personel Gabungan TNI Dan Polri

Pura Agung Besakih ini disebut terbesar dan termegah di Bali. Melansir dari Wikipedia, Komplek Pura Besakih terdiri dari 1 Pura Pusat (Pura Penataran Agung Besakih) dan 18 Pura Pendamping (1 Pura Basukian dan 17 Pura Lainnya).

Pura Besakih merupakan pusat kegiatan dari seluruh Pura yang ada di Bali. Di antara semua pura-pura yang termasuk dalam kompleks Pura Besakih, Pura Penataran Agung adalah Pura yang terbesar.

Pura Penataran Agung ini pura yang terbanyak bangunan-bangunan pelinggihnya, terbanyak jenis upakaranya dan merupakan pusat dan semua Pura yang ada di komplek Pura Besakih. 

Di Pura Penataran Agung terdapat 3 pelinggih utama yang disebut Padma Tiga simbol stana dari Tri Purusha yaitu Dewa Brahma, Dewa Wisnu dan Dewa Siwa. 

Dewa Catur Lokapala

Baca Juga:Daftar Alamat SiCepat Terdekat Kuta, Lengkap dengan Link Google Maps

Mengutip dari laman resmi Pemerintah Kabupaten Karangasem, Kompleks Pura Besakih dibangun berdasarkan keseimbangan alam dalam konsep Tri Hita Karana, dimana penataannya disesuaikan berdasarkan arah mata angin.

Hal ini agar struktur bangunannya dapat mewakili alam sebagai simbolisme adanya keseimbangan tersebut. Masing-masing arah mata angin disebut mandala dengan dewa penguasa yang disebut “Dewa Catur Lokapala” dimana mandala tengah sebagai porosnya, sehingga kelima mandala dimanifestasikan menjadi “Panca Dewata”.

Struktur Bangunan Pura Besakih

Berikut Struktur Bangunan Pura Besakih berdasarkan konsep arah mata angin:

1. Pura Penataran Agung Besakih sebagai pusat mandala di arah Tengah dan merupakan pura terbesar dari kelompok pura yang ada, yang ditujukan untuk memuja Dewa Çiwa;

2. Pura Gelap pada arah Timur untuk memuja Dewa Içwara;

3. Pura Kiduling Kereteg pada arah Selatan untuk memuja Dewa Brahma;

4. Pura Ulun Kulkul pada arah Barat untuk memuja Dewa Mahadewa;

5. Pura Batumadeg pada arah Utara untuk memuja Dewa Wisnu.

Kontributor : Kanita

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini