“Banyak langganan dan ada yang di dataran tinggi. Jadi harganya berbeda tergantung lokasinya,” katanya.
Profesi menjual air ini sudah dilakukan sejak lama mulai dari bencana gempa tahun 2018 silam.
Setiap musim kamaru, permintaan air dari masyarakat cukup tinggi dan Air yang dijual bersumber dari sumur bor.
Dalam sehari, H. Mariadi bisa menjual air tujuh hingga delapan kali sehari. Satu kali pengangkutan didistribusikan tergantung dari permintaan.
Misalnya, satu kali permintaan ada yang secara pribadi atau berkelompok.
“Kalau misalnya berdua itu nanti ya bagi dua bayarnya. Tapi kalau yang diatas itu harganya bisa sampai Rp200 ribu harganya,” katanya.
Kontributor: Buniamin