Kemarau Dan Krisis Air, Warga di Lombok Utara Harus Beli Dan Terpaksa Kurangi Mandi

Krisis air bersih yang dialami masyarakat setempat sudah sejak lama namun belum ada penanganan jangka panjang.

Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 08 September 2023 | 16:30 WIB
Kemarau Dan Krisis Air, Warga di Lombok Utara Harus Beli Dan Terpaksa Kurangi Mandi
Masyarakat di Kabupaten Lombok Utara (KLU) sedang membeli air untuk kebutuhan sehari-hari. [Suara.com/ Buniamin]

“Banyak langganan dan ada yang di dataran tinggi. Jadi harganya berbeda tergantung lokasinya,” katanya.

Profesi menjual air ini sudah dilakukan sejak lama mulai dari bencana gempa tahun 2018 silam.

Setiap musim kamaru, permintaan air dari masyarakat cukup tinggi dan Air yang dijual bersumber dari sumur bor.

Dalam sehari, H. Mariadi bisa menjual air tujuh hingga delapan kali sehari. Satu kali pengangkutan didistribusikan tergantung dari permintaan.

Misalnya, satu kali permintaan ada yang secara pribadi atau berkelompok.

“Kalau misalnya berdua itu nanti ya bagi dua bayarnya. Tapi kalau yang diatas itu harganya bisa sampai Rp200 ribu harganya,” katanya.

Kontributor: Buniamin

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini