Kakek-kakek Rekam Wisman Berjemur di Lombok, Dispar : Harus Dihapus

Video seseorang kakek yang mendekati wisatawan mancanegara (wisman) yang sedang berjemur viral di media sosial

Eviera Paramita Sandi
Kamis, 13 Juli 2023 | 10:48 WIB
Kakek-kakek Rekam Wisman Berjemur di Lombok, Dispar : Harus Dihapus
Suara.com/tangkapan layar di media sosial Instagram

SuaraBali.id - Video seseorang kakek yang mendekati wisatawan mancanegara (wisman) yang sedang berjemur viral di media sosial dan menuai banyak kritikan. Pasalnya, kakek tersebut mengangkat smartphone seolah merekam wisatawan tersebut.

Kepala Dinas Pariwisata Lombok Tengah, H. Lendek Jayadi mengatakan tindakan yang dilakukan tersebut akan bisa menyebabkan wisatawan merasa tidak nyaman untuk menikmati destinasi wisata. Pasalnya, jarak kakek dengan wisatawan tersebut terlalu dekat dan seolah-olah sedang merekam.

“Walaupun tidak begitu jelas identitas pelaku, tampak secara umum. Tapi yang kita garis bawahi perilaku dari seseorang yang melakukan video ke wisatawan yang begitu dekat,” katanya Rabu (12/7/2023) malam.

Ia mengatakan, dari video yang beredar kakek yang mendekati wisatawan mancanegara tersebut tanpa seizin yang bersangkutan. Tindakan ini sangat mengganggu kenyamanan pengunjung apalagi bisa mengganggu privasi.

“Itu tidak sebaiknya kita mengambil video tanpa seizin yang bersangkutan. Kalau atas seizin itu lain hal,” ujarnya.

Jika kakek tersebut terbukti merekam wisman tersebut, Kepala Dispar Lombok Tengah ini meminta untuk segera menghapusnya. Karena merekam aktifitas pengunjung tanpa izin, tidak boleh dilakukan.

“Itu kan privasi orang, maka tidak boleh dilakukan. Jadi kalau ada yang mengenal harus men delete video itu,” tambahnya.

Ia mengingatkan kepada semua pelaku wisata maupun masyarakat secara umum agar bisa ikut berpartisipasi dalam memberikan rasa aman kepada para pengunjung baik wisatawan mancanegara maupun domestic. Karena tindakan tersebut akan sangat menentukan citra daerah.

“Berikanlah rasa aman dan nyaman kepada wisatawan dimanapun dia menikmati destinasi wisata kita. Karena ita harus memuliakan pengunjung,” tegasnya.

Ia menegaskan, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika masuk menjadi salah satu destinasi wisata super prioritas nasional.

Maka jika ada tindakan yang melanggar aturan, maka akan sangat berdampak pada citra daerah bahkan negara.

“Itu kan nanti akan merusak citra negara kalau yang terganggu itu wisatawan asing,” tegasnya.

Kejadian tersebut menurut Jayadi, luput dari pengawasan pihak pengelola. Hanya saja para pengunjung diingatkan untuk lebih menghargai privasi wisatawan.

“Privasi wisatawan itu harus kita jaga. Mari kita sama-sama membangun citra daerah yang baik kepada para pengunjung,” tutupnya.

Kontributor : Buniamin

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak