Dikatakannya, setelah mewabahnya rabies di Desa Fenun, seluruh anjing piaraan milik warga sudah langsung diikat dan dikandangankan.
“Sekarang semua anjing warga sudah diikat dan ada yang di kandang,” jelasnya.
Antonius mengatakan hingga Rabu siang belum ada vaksinasi dari pemerintah yang dilakukan di Desa Fenun.
“Baik itu terhadap anjing warga maupun terhadap warga yang pernah tergiggit,” kata Antonius.
Baca Juga:Warga Ketakutan Rabies di Kampung, Tiap Malam Keluar Bawa Sajam
Dia menjelaskan, saat ini ada 15 warganya yang dilaporkan pernah tergigit anjing. Tapi mereka belum juga mendapat vaksinasi.
Saat ini kata Antonius, Desa Fenun telah diisolasi. Tidak boleh lagi ada hewan yang dibawa dari luar atau masuk ke desa tersebut.
Dan hewan liar yang ditemukan dalam desa tersebut akan langsung dimusnahkan.
“Bahkan ada yang dikejar sampai ke pinggir kali lalu dilempari sampai mati oleh warga”, imbuhnya.
Antonius merasa heran, karena kebanyakan anjing liar ditemukan pada malam hari, ini semakin membuat kekuatiran warga bertambah besar.
“Yang lebih berbahaya lagi, ini anjing-anjing dari luar yang kita tidak kenal itu, itu jalan malam,” kata Antonius.