SuaraBali.id - Suhu udara di Bali belakangan ini banyak dikeluhkan sangat menyengat. Namun menurut BMKG, kondisi ini masih dinilai masih normal dengan suhu minimum 23 derajat dan maksimum 34 derajat.
Menurut Prakirawan Balai Besar Meteorologi Klimatologi Geofisika (BBMKG) Wilayah III, I Wayan Wirata, panas yang terjadi di wilayah Bali kali ini sudah memasuki musim kemarau.
Adapun cuaca panas ini disebabkan oleh masa udara yang bergerak dari Benua Australia menuju Benua Asia yang melewati Indonesia, dimana udaranya cenderung kering.
Saat melewati Bali, udaranya cenderung menghasilkan kondisi yang lebih panas dari biasanya.
Baca Juga:Cerita Soal Alam Memedi Dan Wong Samar : Langit Remang Seperti Sandikala
"Kondisi langit beserta keberadaan awan. Jika langit cerah dan tidak berawan maka akan terjadi suhu tinggi atau panas," jelasnya, Selasa (25/4/2023).
Berdasarkan data dari 4 stasiun pengamatan di Bali, per 24 April 2023, suhu udara berkisar 23 - 34C.
"Ini masih dalam rentang normalnya," katanya.
Dirinya menyebutkan, rata-rata suhu udara maksimum berdasarkan 4 pengamatan stasiun di Bali pada April 2023 berkisar antara 30.5 - 32.7 C dan itu masih kategori normal.
"Suhu udara dikatakan ekstrem jika mengalami kenaikan 3 derajat celcius di atas rata - rata nya.
Baca Juga:Obyek Wisata Tanah Barak Jadi Rujukan Wisatawan Saat Libur Lebaran
Hal ini menyebabkan radiasi Matahari tidak terhalang dan bisa masuk ke permukaan Bumi," paparnya.
Dirinya mengimbau, masyarakat, menggunakan pelindung agar tidak terpapar langsung sinar matahari seperti tabir surya, topi, payung, jaket saat melakukan aktivitas di luar ruangan.
Selain itu mengonsumsi air mineral dan diimbangi dengan buah dan sayuran serta Menggunakan pakaian yang longgar dengan bahan yang mudah menyerap keringat.