Awal Mula dan Kisah Bau Nyale di Lombok Yang Selalu Diperingati di Awal Tahun Sasak

Tradisi dan ritual Bau Nyale dilakukan pada tanggal 20 bulan ke-10 dan awal tahun Sasak.

Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 10 Februari 2023 | 13:22 WIB
Awal Mula dan Kisah Bau Nyale di Lombok Yang Selalu Diperingati di Awal Tahun Sasak
Para pepadu sedang beradu di arena Presean di Kuta Mandalika, Lombok, Kamis (17/2/2022). [Suara.com / Lalu Muhammad Helmi Akbar[

SuaraBali.id - Masyarakat Lombok Selatan setiap tahunnya selalu melakukan upacara menangkap cacing laut yang dinamakan Bau Nyale.

Bau artinya menangkap, dan nyale adalah sejenis cacing yang hanya muncul setahun sekali di beberapa lokasi tertentu di pantai selatan Pulau Lombok.

Nyale pun dipercaya memiliki tuah yang dapat mendatangkan kesejahteraan bagi yang menghargainya dan keburukan bagi orang yang meremehkannya.

Setiap tahunnya, upacara Bau Nyale dilakukan pada tanggal 20 bulan ke-10 dan awal tahun Sasak.

Baca Juga:Sosok Dan Profil Ni Luh Putu Ayu Hariani yang Menjadi Putri Mandalika

Melansir buku 70 Tradisi Unik Suku Bangsa di Indonesia (2019) oleh Fitri Haryani Nasution, dahulu terdapat sebuah kerajaan Seger yang dipimpin oleh raja yang arif dan bijaksana bersama dengan permaisurinya.

Mereka memiliki seorang putri yang cantik jelita yang dijuluki " Tojang Beru" (baru muncul).

Ketika menginjak dewasa, kecantikan Sang Putri begitu mempesona. Namanya pun diubah menjadi Putri Mandalika, yaitu Putri yang memiliki cahaya kejelitaan. Kecantikannya memikat hati banyak pangeran.

Para pangeran itu kemudian melamarnya, namun semuanya ditolak. Karena khawatir jika menerima salah satu lamaran, maka akan menimbulkan persaingan tidak sehat di antara para pangeran dan berakibat peperangan.

Namun, dua orang pangeran sangat bersikeras ingin meminangnya. Mereka mengancam akan menghancurkan kerajaan jika Putri Mandalika tidak menerima pinangannya. Ia pun menjadi gundah dan memohon petunjuk pada Tuhan.

Baca Juga:Cerita Pilu Kelurga PMI di NTB Putus Komunikasi Belasan Tahun Karena Banjir Bandang

Setelah mendapat petunjuk melalui mimpi, Sang Putri akhirnya memutuskan untuk menceburkan diri ke laut. Sebelum terjun ke laut, Putri Mandalika berseru:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak