SuaraBali.id - Jamak diketahui, hubungan Megawati Soekarnoputri dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak berjalan baik. Bahkan kabarnya Mega sampai tidak bertegur sapa dengan SBY dalam waktu cukup lama.
Aroma permusuhan antara Mega dengan SBY mencuat jelang Pemilu 2004. Ketika itu SBY mengundurkan diri sebagai Menteri Koordinator Politik dan Keamanan dari kabinet Mega.
SBY lalu membentuk Partai Demokrat yang pada akhirnya keluar sebagai pemenang Pemilu 2004 dan mengantarkan SBY sebagai Presiden menggantikan Megawati.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Panda Nababan mengungkap, Mega sakit hati dengan SBY karena Mega merasa dibohongi SBY.
Baca Juga:Puan Bukan Satu-satunya, Megawati Siapkan 'Anak Lanang' untuk Melenggang Pimpin PDIP Masa Depan?
Ini terjadi kala Mega menjadi Presiden dan SBY menjadi menterinya. Saat itu jelang Pemilu 2004, SBY mengaku tidak akan maju sebagai calon presiden kepada Mega.
Namun nyatanya, SBY malah membentuk Partai Demokrat di Kantor Kemenkopolkam lalu mencalonkan diri sebagai Presiden RI. Dari situlah Mega masih menyimpan rasa sakit hatinya terhadap SBY.
Saat SBY sudah menjadi Presiden RI, dia mengundang Mega untuk bertemu di Istana Merdeka. Mega lalu mengutus Panda Nababan menemui SBY sambil membawa lima pertanyaan titipan dari Mega.
Lima pertanyaan itu salah satunya adalah mengenai pernyataan SBY yang tidak akan mencalonkan diri sebagai presiden namun nyatanya maju dan akhirnya terpilih sebagai Presiden RI.
Setelah dua jam pertemuan, menurut Panda, SBY tidak menjawab semua pertanyaan Mega itu. Panda lalu melaporkan hasil pertemuan dengan SBY ke Mega.
Baca Juga:Rocky Gerung Kritisi Semua Presiden Kecuali Megawati, Alasannya Nyelekit: Saya Hanya...
"Gitulah Panda kalau kau bohong. Bagaimana dia bisa jujur berterus terang," respons Mega sebagaimana ditirukan Panda dikutip dalam YouTube Karni Ilyas Club.
Sejak itulah Mega tidak pernah bertemu dan bersalaman dengan SBY. Mega selalu menghindari SBY dengan tidak hadir dalam setiap acara kenegaraan ketika SBY menjadi Presiden RI.
Ternyata tidak hanya dengan SBY, ada satu tokoh politik lainnya yang enggan disalami Megawati. Dia adalah Amien Rais.
"Dalam percaturan politik, ada dua yang Mega tidak tertarik bersalaman, pejabat di Republik. Satu namanya Amien Rais, Ketua MPR, kedua SBY. Dalam kamus dia ga ada itu," kata Panda.
Menurut Panda ini bukan soal dendam atau tidak dendam tapi Megawati pernah mengalami kepahitan yang dibuat oleh Amien Rais dan SBY.
"Sebagai Ketua MPR, dibikin ada Poros Tengah dibelahlah dia (Mega) dengan Gus Dur dengan legalisasi Poros Tengah. Di situ Mega merasa ditikam, Mega merasa dikhianati. Sebenarnya dia lah yang jadi Presiden," kata Panda.