SuaraBali.id - Gempa di Cianjur, Jawa Barat, yang terjadi pada Senin (21/11/2022) menyisakan cerita bagi Dinar Candy dan keluarga. Pasalnya adik Dinar Candy bernama Cecep alias Teteng nyaris menjadi korban.
Saat gempa terjadi, Cecep sedang sekolah di pondok pesantren. Cecep mengatakan, saat itu ia sedang ngobrol dengan temannya. Tiba-tiba teman Cecep merasakan goyang.
Awalnya mereka menganggap itu hal yang biasa. Namun lama kelamaan goyangan makin kereas hingga membuat orang-orang di pesantren panik.
"Panik, orang-orang keluar, aku diem soalnya lemas," kata Cecep dikutip dari YouTube Dinar Candy. setelah baru Cecep lari setelah melihat orang-orang berlarian.
Baca Juga:PLN Berhasil Pulihkan 100% Kelistrikan Terdampak Gempa Cianjur
Kata Cecep, banyak orang-orang lari ke arah tangga sementara kondisi tangga sudah mau roboh. Akhirnya Cecep memutuskan lari ke WC karena letaknya yang dekat dengan lapangan.
"Loncat lewat WC," ujar Cecep. Dari situ ia lari menuju lapangan. Beruntung Cecep berhasil lolos. Ia melihat asrama santri di pesantren sudah roboh. Toa-toa masjid juga berjatuhan.
Acep Ginayah Sobiri, ayah Dinar Candy, langsung bergegas ke pesantren Cecep begitu mengetahui terjadi gempa. Sampai di sana, Cecep melihat suasana kepanikan.
"Di lantai-lantai atas atapnya pada ambruk. Kaget lihat mayat. Bapak bergetar, nangis, gimana anak bapak," cerita Acep menggambarkan suasana hatinya kala itu.
Segera Acep berlarian ke atas dan ke bawah mencari keberadaan anaknya Cecep tapi belum ketemu juga. Ada yang bilang, Cecep berlari ke arah WC.
Baca Juga:Cianjur Diguncang 161 Gempa Susulan hingga Rabu Pagi
"Katanya dia (Cecep) di WC sambil nangis," kata Acep. Rasa panik Acep mulai runtuh tatkala ia melihat Cecep selamat tanpa luka sedikit pun. Melihat anaknya selamat, Acep menangis.
Acep segera membawa Cecep keluar dari lingkungan pesantren. Menurut Dinar Candy, saat gempa terjadi, ada santri yang lompat dari lantai 3 sehingga mengalami patah tulang dan luka.