Tahura Ngurah Rai Siapkan 2 Juta Bibit Mangrove Untuk Dibawa Pulang Delegasi KTT G20

Di hutan seluas 1.373,5 hektare itu, para delegasi dikenalkan pada hutan mangrove, mereka menelusuri kawasan yang telah diresmikan sejak 1992 tersebut.

Eviera Paramita Sandi
Rabu, 16 November 2022 | 10:46 WIB
Tahura Ngurah Rai Siapkan 2 Juta Bibit Mangrove Untuk Dibawa Pulang Delegasi KTT G20
Kawasan Tahura Mangrove Ngurah Rai Bali usai dilakukan penataan dalam rangka mendukung perhelatan KTT G20 di Bali. [ANTARA/HO-Waskita Karya]

SuaraBali.id - Delegasi G20 yang hadir di kawasan mangrove Tahura Ngurah Rai dapat membawa pulang bibit bakau tersebut karena telah disiapkan. Hal ini dikatakan oleh Kepala UPTD Tahura Ngurah Rai I Ketut Subandi.

Bibit bakau yang disiapkan berjumlah cukup banyak yaitu sebanyak 6 juta bibit.

"Ada bibit banyak, disiapkan 6 juta bibit. Tapi kalau yang ada sekarang 2 juta bibit, nanti kalau ada tamu delegasi G20 yang mau membawa diberikan seberapa saja dia mau, sepanjang dapat dibawa maka akan difasilitasi," kata Subandi, Rabu (16/11/2022).

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo dan petinggi negara G20 mengunjungi kawasan mangrove tersebut pada Rabu pukul 09.00 hingga sekitar pukul 11.00 Wita.

Baca Juga:Jokowi Ajak Para Delegasi Kunjungi Tahura Ngurah Rai, Pengawalan Joe Biden Paling Ketat

"Delegasi yang berasal dari UEA mengunjungi Tahura Ngurah Rai pada Selasa (15/11). Di lokasi tersebut mereka menanam mangrove dan meminta 10 bibit jenis rhizopora untuk ditanam di negaranya," kata Subandi.

Di hutan seluas 1.373,5 hektare itu, para delegasi dikenalkan pada hutan mangrove, mereka menelusuri kawasan yang telah diresmikan sejak 1992 tersebut.

Tampak pula para kepala negara dan delegasi diajak memegang cangkul serta melangsungkan penanaman mangrove dan melihat langsung persemaian bibit mangrove.

"Mengapa mangrove, karena ini juga terkait isu global perubahan iklim, di mana mangrove punya peranan penting karena mampu menyerap emisi karbon," ujar Subandi.

Menurut dia, hal itu yang ingin ditunjukkan Presiden Joko Widodo sebagai bukti bahwa Indonesia serius dalam mengurus hutan mangrove, sehingga masyarakat dunia akan paham mengenai hal tersebut.

Subandi berharap setelah adanya kunjungan delegasi G20, ke depan kawasan mangrove tersebut semakin dikenal karena tujuan baiknya untuk lingkungan.

"Oleh karena itu, Tahura Ngurah Rai dipastikan tutup sejak pagi dan hanya dapat dimasuki tamu-tamu tertentu," katanya. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak