SuaraBali.id - Jelang puncak perhelatan G20, kelompok Civil-20 (C20) mengupayakan pemerintah memperkuat arsitektur kesehatan khususnya dalam meratakan akses vaksin di seluruh dunia. Hal tersebut disampaikan secara khusus dalam kehiatan Vaccine Access and Health Working Group (VAHWG) yang digelar di Hotel Aston Denpasar pada Sabtu (12/11/2022).
Direktur Eksekutif Indonesia for Global Justice, Rahmat Maulana Sidik berkaca pada kasus pandemi Covid-19 yang memperlihatkan tidak meratanya akses vaksin di berbagai negara termasuk Indonesia.
“Pandemi Covid-19 memberikan pelajaran besar bagi kita bahwa ketimpangan terhadap akses vaksin ini masih terus terjadi dan beberapa negara dan beberapa negara masih membutukhan vaksin yang adil dan merata termasuk juga Indonesia,” ujarnya sekaligus membuka kegiatan tersebut.
Rahmat menyebut masih ada lokasi-lokasi yang belum mendapat akses yang baik untuk vaksin Covid-19.
“Beberapa lokasi dan wilayah di Indonesia masih belum melakukan vaksin. Terkini juga desa-desa di Indonesia juga masih banyak yang belum terpapar vaksin dan bahkan vaksinnya sudah tidak ada,” tutur Rahmat.
Rahmat berharap melalui forum ini mampu menghasilkan poin-poin untuk merspons gelaran G20 yang akan datang. Menurutnya penting untuk C20 memberikan catatan-catatan kritis terhadap para pemangku kepentingan.
“Momentum ini untuk merespons G20 Leader Summit dan momentum bersama untuk mengkritisi forum G20 Leader Summit dengan catatan kritis, dan kita sampaikan rekomendasi untuk forum G20 Leader Summit,” pungkasnya.
Forum VAHWG akan berlangsung selama 2 hari dari Sabtu (12/11/2022) hingga Minggu (13/11/2022) besok.
Forum ini mengundang para praktisi bidang kesehatan dari Indonesia dan Luar Indonesia untuk berdiskusi dalam menghasilkan ide mengenai akses vaksin dan permasalahan sistem kesehatan lainnya.
Kontributor : Putu Yonata Udawananda