TPU Kebanjiran, Puluhan Mayat Hilang, Kain Kafan Cokelat Dan Kijing Berserakan

Selain itu kijing sebagian kuburan hanyut dan ada yang tak berbentuk. Satu kijing bahkan ada di pinggir sungai.

Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 05 November 2022 | 18:31 WIB
TPU Kebanjiran, Puluhan Mayat Hilang, Kain Kafan Cokelat Dan Kijing Berserakan
Warga mencari makam keluarganya yang hilang tersapu banjir di TPU Embah Besar, Desa Krikilan, Glenmore, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (4/11/2022). [ANTARA FOTO/Budi Candra Setya]

SuaraBali.id - Sejumlah mayat yang terkubur hilang dan kain kafan berserakan di area pekuburan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Embah Besar, Desa Tegalharjo, Kecamatan Glenmore Banyuwangi. Hal ini karena terjangan banjir akibat luapan air sungai.

Puluhan makam di TPU yang berada tepat di pinggir Sungai Glenmore, tergerus. Makam-makam itu tergerus banjir bandang pada Kamis (3/11/2022).

Area makam yang tergerus diperkirakan mencapai luasan 10x30 meter dan kedalaman hingga 1,5 meter. Sementara dari lokasi yang tanahnya tergerus, nampak berserakan kain kafan berwarna kecoklatan.

Selain itu kijing sebagian kuburan hanyut dan ada yang tak berbentuk. Satu kijing bahkan ada di pinggir sungai.

Diperkirakan kijing tersebut sempat terbawa luapan arus sungai dan tertahan pohon yang ada di pinggir sungai.

Sejumlah keluarga pun panik dengan makam yang terdampak banjir itu. Mereka kemudian berbondong-bondong ke TPU untuk memastikan kondisi makam keluarganya.

Seperti yang dilakukan Salam (53). Warga Desa tegalharjo ini mengaku menyerah setelah berusaha mencari makam keponakannya.

Jenazah atau nisan milik keponakan yang dimakamkan di area tersebut dua tahun silam hilang.

"Lokasinya memang di pinggir sungai. Tapi sudah tidak ada. Mungkin sudah hanyut. Sedih juga karena memang dia keponakan saya yang paling saya sayangi," katanya.

Kesedihan Salam juga dialami keluarga lain karena tidak menemukan jasad anggota keluarga yang dimakamkan di TPU Embah Besar.

"Kebetulan makam tersebut hanya separuh saja yang tergerus. Tadi orangnya menangis karena tidak menemukan jasad ataupun kain kafan di makam keluarganya," ujarnya.

Ia memperkirakan, ada banyak makam yang ikut tergerus dan terbawa arus sungai. Lantaran, jarak antara makam yang satu dengan lainnya di tempat itu relatif cukup rapat.

"Perkiraan sekitar puluhan makam yang hilang," katanya.

Sementara seorang warga lainnya, Jumaah (49) masih bisa menemukan makam ibunya yang letaknya lebih di atas lagi.

"Begitu mendengar kabar ada makam yang tergerus luapan sungai saya langsung ke kuburan. Alhamdulillah, makam Ibu dan Bapaknya istri saya aman," jelasnya.

Jumaah mengatakan, area makam yang tergerus itu awalnya rata dengan area makam yang saat ini masih ada. Sehingga dia meyakini makam yang hanyut cukup banyak.

"Yang hilang puluhan makam, ini rapat makamnya," katanya.

Sementara itu, Pengurus TPU Mbah Besar, Suwardi (57) menyebut ada sekitar 80 makam yang hanyut karena banjir yang terjadi pada kamis (3/11/2022).

"Ada 80 makam yang hanyut," kata dia, Sabtu (05/11/2022).

Dari total tersebut, Suwardi menyebut hanya lima jenazah berwujud tulang belulang yang bisa dikuburkan kembali. Sementara lainnya sudah hanyut terbawa arus.

"Ada 5 jenazah yang masih bisa dikuburkan kembali. Peristiwa ini merupakan kali pertama terjadi di TPU Mbah Besar," ujarnya.

Saat ini banyak masyarakat yang keluarganya dimakamkan di TPU ini ramai berdatangan. Mereka ingin memastikan kondisi makam keluarganya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak