Kearifan Lokal Dalam Arsitektur di NTB Kini Dirasa Penting Untuk Menunjang Pariwisata

Ia pun memberi apresiasi terhadap daerah yang menonjolkan kearifan lokal setempat sehingga memberikan warna bagi arsitektur.

Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 29 Oktober 2022 | 10:23 WIB
Kearifan Lokal Dalam Arsitektur di NTB Kini Dirasa Penting Untuk Menunjang Pariwisata
Desa Sasak Sade Lombok (DocPribadi/Anisa Rachma Agustina)

SuaraBali.id - Untuk mendukung pariwisata di Nusa Tenggara Barat, kearifan lokal dalam arsitektur dinilai sudah saatnya mewarnai berbagai lokasi destinasi pariwisata yang ada di wilayah itu.

Sekretaris Daerah Nusa Tenggara Barat, Lalu Gita Ariadi menilai kearifan lokal dalam hal arsitektur yang mencirikan bahwa wisatawan sedang berada di NTB, seperti Lombok maupun Sumbawa, menjadi sesuatu hal yang penting bagi para wisatawan.

"Ini bertujuan agar nilai kearifan lokal daerah tersebut dapat dinikmati oleh para wisatawan yang hadir, baik itu di resort, bandara dan berbagai bangunan lainnya," kata Sekda saat menjadi pembicara terkait identitas lokal dalam peningkatan citra kawasan yang berkelanjutan di Mataram, Jumat (29/10/2022).

Ia pun memberi apresiasi terhadap daerah yang menonjolkan kearifan lokal setempat sehingga memberikan warna bagi arsitektur dalam peningkatan citra kawasan berkelanjutan.

Baca Juga:Nekat Naik Gunung Agung Tanpa Pemandu, Dua Bule Inggris Tersesat

Menurutnya setiap dimensi ruang dan waktu membawa kesan dan pesannya tersendiri, dimensi waktu yang terdahulu, kini dan akan datang, ke depan tentu akan membawa nuansa yang berbeda-beda.

"Misalnya secara fisik pada rumah, pada jaman dahulu rumah sebagai tempat berkumpulnya keluarga inti dan keluarga besar, namun di zaman kekinian rumah sebagai tempat istirahat karena banyaknya aktivitas di luar," ucap Gita.

Untuk itu, Sekda berharap dari kegiatan tersebut dapat memberikan rekomendasi bagi Pemerintah Provinsi NTB tentang bentuk-bentuk arsitektur lokal yang bisa bagi generasi-generasi muda NTB.

"Kami akan mengawalnya, sehingga apa hasil temu ilmiah ini nampak nyata ada di daerah," katanya. (ANTARA)

Baca Juga:Wisatawan Australia Dan Jerman Nyaris Tenggelam di Pantai Kuta Saat Cuaca Ekstrem

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini