Gerindra Petakan Kekuatan di Bali Mulai Desa Hingga Provinsi, Tak Pedulikan Hasil Survei

Ada beberapa nama yang disandingkan dengan Prabowo seperti AHY, Puan Maharani hingga Jenderal TNI Andika Perkasa.

Eviera Paramita Sandi
Kamis, 27 Oktober 2022 | 08:43 WIB
Gerindra Petakan Kekuatan di Bali Mulai Desa Hingga Provinsi, Tak Pedulikan Hasil Survei
Sekjen DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani didampingi Ketua DPD Gerindra Bali, Made Muliawan Arya. [SuaraBali.id/Yosef Rian]

SuaraBali.id - Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra, Ahmad Muzani mulai memetakan kekuatan politik di Bali untuk memenangkan Prabowo Subianto yang diusung sebagai Calon Presiden oleh Gerindra setelah menjajaki koalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Selain menargetkan Prabowo sebagai presiden di periode yang baru nanti, Gerindra juga mengincar 2 kursi di DPR RI pada Pemilu 2024 mendatang. Oleh karena itu konsolidasi gencar dilakukan termasuk di wilayah Bali.

Dalam konsolidasi DPD Partai Gerindra di Denpasar, Bali, pada Rabu (26/10/2022) malam. Ahmad Muzani juga memberikan motivasi kepada Pengurus DPD, Pimpinan Anak Cabang (PAC) di masing-masing kecamatan sebagai ujung tombak partai.

“Pemilu berlangsung 14 Februari 2024, masih ada waktu sekitar 1 setengah tahun, relatif cukup untuk setting kekuatan memberi aba-aba dari tingkat desa atau kelurahan, kecamatan, kabupaten dan provinsi untuk memenangkan Prabowo yang diusung sebagai Capres,” kata Ahmad Muzani saat dijumpai di sela acara konsolidasi

Baca Juga:Pantai Kuta Mulai Dipenuhi Sampah Kiriman, Puncaknya Diprediksi Bulan Desember

Beberapa hasil survei yang mengukur elektabilitas Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan menggambarkan hasil yang fluktuatif, di Lembaga survei A menyebutkan Prabowo merosot namun di Lembaga Survei B justru Prabowo teratas.

DPP Partai Gerindra tak ingin terjebak hasil Lembaga survei, namun pihaknya fokus untuk menyusun kekuatan politik dan memperjuangkan kemenangan Prabowo di pentas Pilpres 2024.

“Survei naik turun timbul tenggelam itu sesuatu yang biasa buat kami, dan konsolidasi ini juga sebagai bagian checking kekuatan kami di Bali, “ ujarnya .

Menurutnya pihaknya juga sudah membuktikan di banyak tempat, yaitu saat Jokowi dan Ahok maju jadi Gubernur DKI yang diusungnya bersama PDI Perjuangan. Dimana saat itu surveinya tidak terlalu tinggi tapi tetap terpilih.

Termasuk saat Anies Baswedan maju sebagai Gubernur DKI Jakarta datang sebagai incumbent survei tidak setinggi Ahok.

“Tapi kami bisa memenangkannya dengan pengusung lainnya, survei bagi kami indikasi saja, kami santai tidak gusar,” ujarnya.

Nama-nama yang Diplot Jadi Cawapres Prabowo Subianto

Sedangkan mengenai siapa Calon Wakil Presiden (Cawapres) Prabowo, DPP Partai Gerindra belum menentukannya, karena siapa yang diplot sebagai Cawapres Prabowo harus melalui persetujuan Prabowo sebagai Ketum Partai Gerindra dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin selaku Ketum PKB.

Ada beberapa nama yang disandingkan dengan Prabowo seperti AHY, Puan Maharani hingga Jenderal TNI Andika Perkasa. Pihaknya juga membuka komunikasi politik dengan partai lain.

“Untuk Kriterianya yang diterima dan melalui persetujuan Prabowo dan Cak Imin sebagaimana tertuang di dalam deklarasi koalisi, Bu Puan pernah bertemu Pak Prabowo, Jenderal Andika Panglima TNI juga kolega Pak Prabowo di Kementerian Pertahanan, AHY juga prnah bertemu Pak Prabowo,” jelasnya.

Nama-nama itu orang-orang yang disebut sering berkomunikasi. Namun pihaknya tidak punya handicap dan masalah dengan partai manapun dan tokoh manapun. Menurutnya Gerindra bisa bekerjasama dengan partai manapun.

“Cawapres sangat penting bagi kami, mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah mulai ada titik terang, kami meyakini partai bekerja untuk kebaikan bangsa,” tuturnya.

“Bisa jadi di luar anggota partai (Ridwan Kamil.-red), saya tidak ingin mengambil posisi itu sebagai sebuah kemungkinan yag jelas harus ada persetujuan,” sambungnya.

Untuk itu, dalam konsolidasi di Bali, Ahmad Muzani ingin PAC Partai Gerindra mengenali wilayah, jumlah penduduk, Daftar Pemilih Tetap dan Tempat Pemungutan Suara untuk menetapkan strategi dan Langkah kedepan menjaga eksistensi Prabowo dan Gerindra.

Ahmad Muzani menjelaskan alasan Prabowo disusung sebagai Capres karena memiliki visi yang jelas dan ketegasan, serta saat menjabat menjadi Menteri Pertahanan, Prabowo dihormati dan diperhitungkan dalam pergaulan di kancah internasional serta memiliki kemampuan diplomasi pertahanan.

Ahmad Muzani mengaku sengaja meminta DPD Gerindra Bali mendatangkan pengurus PAC karena kesetiaan dan loyalitas mereka terhadap partai tidak diragukan.

"Saya sengaja meminta pak Made (Ketua DPD Gerindra Bali Made Muliawan Arya alis De Gadjah-red) menghadirkan pengurus PAC dan ranting karena meski mereka hanya pengurus tingkat kedua yang paling rendah di skala partai, tapi merekalah yang di kecamatan menjaga suara-suara, yang pasang spanduk, kibarkan bendera," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua DPD Gerindra Bali, Made Muliawan Arya alias De Gadjah mengatakan dalam menjalankan visi misi Pemilu 2024 wajib mengedepankan loyalitas dan satu komando.

"Kita Harus loyal pada partai, loyal pada pimpinan loyal dan kepada masyarakat. Kami menunggu arahan dan melaporkan kondisi di Bali, pertama kami solid kompak, loyal serta kami lebih militan dari sebelum-sebelumnya berkat kader gerindra dari diklat Hambalang," ujarnya

Dia mengeaskan harga mati Gerindra Bali juga harus loyal kepada partai, setia kepada pimpinan, loyal kepada masyarakat.

"Jadi ketiga syarat itu harus dipenuhi meski jumlah kami sidikit, mohon maaf tapi kami kompak solid," pungkasnya.

Kontributor : Yosef Rian

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak