Pemuda Dikeroyok 10 Orang Hingga Tewas Setelah Minum Sopi di Alun-alun

Oki mengajak Desti, korban dan Ferdinanda untuk nongkrong bersama di alun-alun Kota Kupang, depan Polsek Kelapa Lima.

Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 01 Oktober 2022 | 14:53 WIB
Pemuda Dikeroyok 10 Orang Hingga Tewas Setelah Minum Sopi di Alun-alun
Ilustrasi pengeroyokan. [Istimewa]

SuaraBali.id - Seorang pemuda asal Timor Tengah Selatan (TTS) tewas mengenaskan setelah mendapat pengeroyokan pada Sabtu (1/10/2022) di Kota Kupang. Diduga pemicu nya adalah konsumsi minuman keras berujung aksi kekerasan.

Korban bernama Yunus Nesimnasi alias Yunus (31), warga Kelurahan Niki Niki Un, Kecamatan Oenino, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) meninggal dunia dengan sejumlah luka.

Korban diketahui tinggal sementara di kos Kelurahan Kelapa Lima, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, NTT mengalami luka di kepala dan luka tusuk di punggung belakang.

Pengeroyokan ini terjadi di Jalan Hans Kapitan, Kelurahan Kelapa Lima, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang.

Menurut Ferdinanda Bona (26), warga belakang hotel Kelapa Lima Indah, yang mengetahui peristiwa ini mengakui kalau ia dan korban sedang berada di kos korban di Kelurahan Kelapa Lima, Jumat (30/9/2022) malam.

Namun selang beberapa saat datang kerabat korban Oki menjemput pacarnya Desti Feoh yang kebetulan sedang bersama dengan Ferdinanda dan korban di kos korban.

Oki mengajak Desti, korban dan Ferdinanda untuk nongkrong bersama di alun-alun Kota Kupang, depan Polsek Kelapa Lima.

Saat tiba di alun-alun kota, sudah ada rekan korban seperti Adi, Fandi dan Rusdi Kastoyo alias Toyo.

Ketiga rekan korban ini sedang mengkonsumsi minuman keras di alun-alun Kota Kupang sehingga korban pun ikut bergabung. Namun pada Sabtu (1/10/2022) subuh sekitar pukul 03.00 Wita, Oki dan Desti pamit pulang duluan ke kos korban.

Sementara korban dan teman-temannya masih duduk mengkonsumsi miras. Fandi kemudian ke kios membeli rokok. Saat pulang, Fandi bercerita kalau ia dikeroyok sejumlah pemuda yang tidak dikenali dan tanpa alasan yang jelas.

Ferdinanda dan korban pun langsung pulang ke kost korban.Namun saat di pertengahan jalan, Ferdinanda dikejar oleh para orang tidak dikenal sehingga ia pun berlari menuju ke kos Gusti Nesimnasi (adik kandung korban) di belakang Hotel Kelapa Lima Indah.

Saat Ferdinanda tiba di kos Gusti, ia tidak mengetahui keberadaan korban. Kepada Gusti, Ferdinanda menceritakan keadaan yang mereka alami. Gusti kemudian mengajak temannya Orsi untuk mencari rekan mereka Fandi dan teman yang lain di alun-alun Kota Kupang.

Gusti Nesimnasi, adik korban mengaku mendapat kabar dari Ferdinanda Bona kalau Fandi dipukul orang tak dikenal saat membeli rokok.

Gusti kemudian mengajak sejumlah rekannya ke alun-alun Kota Kupang, namun saat tiba di alun-alun, suasana sudah sepi dan tidak ada keributan.

Gusti kemudian menyuruh korban Yuven untuk pulang ke kost, namun korban tidak mengindahkan, sehingga Gusti pulang ke kosnya untuk beristirahat.

Rudi Kastoyo alias Toyo (28) mengakui kalau sekitar pukul 01.30 Wita, ia bersama Adi, Fandi, Oki dan korban duduk di alun-alun Kota Kupang.

Mereka mengonsumsi minuman keras jenis sopi. Kemudian Fandi dan Adi pamit ke kios membeli rokok.

Selang beberapa saat ia mendengar suara teriakan Fandi minta tolong memanggil nama mereka dari arah cabang atas Citra hotel Kelapa Lima.

Toyo datang menghampiri Fandi dan Adi. Saat itu ia melihat ada dua pria yang tidak dikenal menggunakan sepeda motor. Tidak berapa lama, datang lagi teman-teman pelaku sekitar 10 orang menggunakan sepeda motor.

Para pelaku langsung menanyakan kepada Toyo apakah ia teman dari Adi dan Fandi. Toyo pun menjawab kalau ia teman dari Adi dan Fandi.

Para pelaku langsung mengeroyok dan menganiaya Toyo. Karena kondisi membahayakan, Toyo kemudian lari menyelamatkan diri dari para pelaku.

Toyo langsung memesan ojek dan pulang ke asrama Polda NTT.

Toyo mengaku kalau sekitar pukul 03.00 Wita, pada waktu sebelum ia menghampiri Adi dan Fandi, ia sempat melihat korban dan Oki masih duduk. Namun saat kejadian terjadi, Toyo mengaku sudah tidak melihat keberadaan korban dan Oki lagi

Ketika polisi dari Polsek Kelapa Lima datang ke tempat kejadian perkara untuk mengumpulkan keterangan, polisi mendapati korban Yuven sedang terbaring kesakitan di depan teras rumah kos milik adiknya Gusti di Jalan Ratu Jelita, Kelurahan Kelapa Lima. Polisi langsung membawa korban ke RSB Drs Titus Ully Kupang.

Saat itu korban dalam keadaan bersimpah darah serta mengalami luka robek di bagian kepala dan luka di bagian punggung belakang.

Namun korban masih dapat berjalan dan setelah tiba di RSB Drs Titus Ully Kupang, korban langsung mendapat penanganan medis secara intens. Sayangnya nyawa korban tidak dapat tertolong.

Tim dokter di RSB Titus Uly mendiagnosa sementara kalau korban meninggal dunia akibat luka tusuk di punggung belakang dan luka robek di bagian kepala yang mengakibatkan pendarahan.

Alfred Usias Nesimnasi (21), kerabat korban kemudian melaporkan kasus ini ke polisi di Polsek Kelapa Lima melalui laporan polisi nomor LP/B/215/X/2022/ Sektor Kelapa Lima.

Jenazah korban masih di ruang pemulasaran jenazah RSB Drs Titus Ully Kupang menunggu dilakukan otopsi.

Polisi dari Polsek Kelapa Lima masih mencari pelaku guna mengungkap motif kasus ini.

Ps Kapolsek Kelapa Lima, AKP Mesakh Yohanis yang dikonfirmasi Sabtu (1/10/2022) tidak berada ditempat karena sedang berupaya mencari pelaku kasus ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini