Mahasiswa Asal Bali Lulus Jenjang Doktor Dengan IPK 4 di Universitas Indonesia

Sebagai putri asli Bali, Ida Ayu membuktikan bahwa kesempatan belajar dapat diperoleh siapa saja tanpa memandang asal, suku, ras, dan agama

Eviera Paramita Sandi
Selasa, 13 September 2022 | 14:28 WIB
Mahasiswa Asal Bali Lulus Jenjang Doktor Dengan IPK 4 di Universitas Indonesia
Ida Ayu Nyoman Titin Trisnadewi satu dari 23 peraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sempurna, yaitu 4, yang diumumkan pada Wisuda Universitas Indonesia (UI) 2021/2022 pada 10–11 September 2022. [Istimewa]

SuaraBali.id - Seorang perempuan asal Bali mencetak prestasi membanggakan di bidang pendidikkan. Ia bernama Ida Ayu Nyoman Titin Trisnadewi.

Ia merupakan satu dari 23 peraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sempurna, yaitu 4, yang diumumkan pada Wisuda Universitas Indonesia (UI) 2021/2022 pada 10–11 September 2022. Ida Ayu merupakan mahasiswa jenjang doktor pada program studi Teknik Mesin Fakultas Teknik (FT).

Sebagai putri asli Bali, Ida Ayu membuktikan bahwa kesempatan belajar dapat diperoleh siapa saja tanpa memandang asal, suku, ras, dan agama.

"Dulu, tak terpikir kuliah hingga S3 apalagi di UI. Saya dapat beasiswa S2–S3 sekaligus di UI, menyelesaikan studi tepat waktu dengan IPK terbaik, dan menyandang gelar doktor pada usia 26 tahun," ujar Ida Ayu, Senin, 12 September 2022.

Baca Juga:Jennifer Jill Ungkap Hampir Ceraikan Ajun Perwira Karena Krisis Kepercayaan

Ida Ayu lulus sebagai penerima beasiswa Pendidikan Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan.

Prestasinya ini bukan hal mudah, karena ia juga harus menjalani kuliah secara daring.

Selama masa pandemi, Ida sempat mengalami kemunduran perkembangan penelitian di laboratorium, karena beberapa bulan kampus ditutup total. Padahal, sebagai mahasiswa teknik dengan riset eksperimen, bekerja di lab adalah hal yang sangat penting baginya.

Ida Ayu pun menggunakan segala fasilitas yang diberikan UI, seperti jurnal internasional yang dapat diakses secara gratis, referensi buku di perpustakaan, fasilitas uji similaritas jurnal gratis, aplikasi microsoft student gratis, dan fasilitas lain untuk mendukung proses perkuliahan dan riset.

“Selain pemanfaatan fasilitas, komunikasi dengan pembimbing juga merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan riset. Masukan dan arahan dari pembimbing dapat memperkaya dan menajamkan penelitian,” ujarnya.

Baca Juga:300 Ribu Pekerja di Bali Jadi Calon Penerima BSU, Paling Banyak Warga Denpasar

Ia berharap bisa mengembangkan hasil penelitian dalam skala yang lebih luas dan bisa diaplikasikan, sehingga dapat memberikan sumbangsih wawasan untuk masalah energi yang ada, khususnya di Indonesia.

Disertasi Ida Ayu berfokus pada manajemen energi khususnya di bidang bangunan. Dengan menggunakan Phase Change Material sebagai material penyimpan panas, panas yang diterima bangunan diharapkan dapat berkurang. Melalui riset ini, diharapkan dihasilkan material yang sesuai dengan kondisi Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini