Ratu Elizabeth Disebut Enggan Serahkan Takhta Kepada Charles Karena Frustrasi

Kekuasaan Ratu Elizabeth bahkan melampaui masa pemerintahan nenek buyutnya, Ratu Victoria, yang memerintah selama 63 tahun.

Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 10 September 2022 | 09:10 WIB
Ratu Elizabeth Disebut Enggan Serahkan Takhta Kepada Charles Karena Frustrasi
Ratu Elizabeth II dan Pangeran Charles. [Stefan Rousseau/POOL/AFP]

SuaraBali.id - Kabar duka tentang meninggalnya Ratu Elizabeth II dari Kerajaan Inggris membuat dunia ikut merasakan. Diketahui bahwa Ratu Elizabeth meninggal dunia di usia 96 tahun di Kastil Balmoral, Skotlandia pada Kamis (9/9/2022).

Selama ini Ratu Elizabeth dikenal sebagai penguasa kerajaan Inggris terlama dalam sejarah Monarki Britania Raya. Ia memimpin Inggris selama 70 tahun sejak dinobatkan sebagai Ratu Inggris di usia 25 tahun.

Kekuasaan Ratu Elizabeth bahkan melampaui masa pemerintahan nenek buyutnya, Ratu Victoria, yang memerintah selama 63 tahun.

Namun di balik panjangnya durasi kekuasaan sang ratu, ada alasan mengapa dirinya tak kunjung menyerahkan tampuk kekuasaannya pada pewaris takhta. Padahal ia mempunyai anak laki-laki yakni Pangeran Charles.

Melansir Page Six, sang ratu merasa kesal dan frustasi melihat kelakuan dari ayah Pangeran William dan Harry tersebut.

Ratu Elizabeth juga disebut tak pernah sepemikiran dengan putranya tersebut yang akhirnya membuatnya enggan untuk turun takhta.

Inilah yang membuatnya mempercayakan kerajaan Inggris pada Pangeran Andrew yang namun akhirnya memilih mundur usai terlibat skandal seksual bersama dengan Jeffrey Eipstein dan mengakhiri hidupnya di penjara.

Tak hanya itu, disebutkan pula bahwa Charles memiliki kepribadian yang mirip dengan ayahnya, Pangeran Philip. Hal ini sangat berlawanan dengan Pangeran Andrew.

Pangeran Charles menjadi pewaris tahta terlama sejak 2011, melampaui kakek buyutnya Raja Edward VII yang menunggu takhtanya selama 59 tahun, dua bulan dan 13 hari.

Selama pemerintahannya, Ratu Elizabeth II telah mencoba membuat pemerintahan lebih modern dan sensitif terhadap perubahan publik sambil mempertahankan tradisi yang terkait dengan mahkota kerajaan.

Ratu Elizabeth telah memodernisasi monarki, menghilangkan beberapa formalitas hingga membuat situs serta harta karun tertentu lebih mudah diakses oleh publik.

Di era ketika banyak monarki digulingkan, dia membantu mengamankan keluarga kerajaan Inggris dan menata ulang Persemakmuran, mengubah mereka menjadi entitas yang cocok untuk abad ke-21.

Ia juga dikenal humanis, lembut dan ramah sehingga masyarakat Inggris banyak yang mencintainya.

Hal ini terbukti di usianya yang sudah tergolong manula ia tetap menjalankan kewajiban sebagai pemimpin kerajaan.

Pada usianya yang menginjak 90 tahun, ia tetap membuat banyak keterlibatan, termasuk turut andil dalam ratusan organisasi sosial dan program amal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini