SuaraBali.id - Sekitar 700 pedagang meninggalkan Pasar Rakyat Gianyar dan memilih tidak berjualan lantaran sepi pembeli. Padahal pasar tersebut sudah dilengkapi dengan lift hingga eskalator.
Kepala Pasar Rakyat Gianyar, Nengah Mawa Arnata menyebutkan bahwa pedagang yang tidak jualan telah di-warning. Dan warning ini diberikan dari pertama sampai ketiga.
Namun hanya sedikit pedagang yang mengindahkan surat peringatan tersebut.
“Ketika diberikan warning pertama, banyak yang mau jualan, dan ketika warning ketiga hanya sedikit yang mengindahkan warning tersebut,” ujarnya seperti diberitakan beritabali.com – jaringan suara.com.
Baca Juga:Warga Bali Diajak Gunakan Trans Sarbagita Dan Trans Metro Karena Harga BBM Naik
Sedangkan untuk tetap ramai dan berjualan pedagang, seluruh pedagang pedagang yang masih berjualan di luar PRG sudah diminta berjualan di PRG.
“Kami di PRG sudah berusaha, namun untuk keseriusan dan hak pedagang, maka usulan kami hak berjualan mereka akan dicabut,” jelasnya.
Dari data, jumlah toko sebanyak 143 yang belum berjualan sebanyak 91 pedagang. Kios sebanyak 18, yang belum berjualan sebanyak 18. Lantai dasar sebanyak 254 lapak yang belum berjualan sebanyak 30 pedagang.
Selanjutnya, data pedagang tidak mau jualan sudah dikirim ke Disperindag untuk mendapat tindak lanjut.
“Keputusan akhir ada di Bu Kadis. Kalau dicabut, maka kami akan membuat kajian lagi bagaimana mencari 707 pedagang baru,” jelasnya.
Baca Juga:Harga BBM di Bali Naik, Cok Ace Ajak Sabar Dan Gunakan Transportasi Publik