SuaraBali.id - Hari baik dan musim pernikahan di Bali membuat perajin klangsah (perlengkapan upacara) kini kebanjiran permintaan.
Seiring meredanya kasus Covid-19 kini mulai banyak warga yang mengadakan acara pernikahan seperti sediakala.
Salah satu perajin klangsah di Abiansemal, Badung, I Ketut Gatra menuturkan permintaan klangsah sebagian besar selain untuk upacara ngaben.
Namun selain itu juga dipesan untuk keperluan dekorasi dalam upacara pernikahan.
Baca Juga:69 Kepala Sekolah Dan Guru Kelas di Karangasem Dimutasi
"Pesanan ramai dikarenakan, adanya orang menikah dan upacara pengabenan pada Februari sampai Agustus. Karena bulan-bulan tersebut merupakan musim kawin," katanya kepada beritabali.com belum lama ini.
Menurutnya untuk keperluan dekorasi dalam upacara pernikahan memerlukan hingga ratusan ikat klangsah.
"Kalau permintaan untuk dekorasi antara 50 ikat sampai 200 ikat Klangsah tergantung permintaan. Satu ikat klangsah berisi 10 lembar dengan harga per lembar Rp5 ribu," jelasnya.
Adapun permintaan klangsah sampai saat ini datang hampir di seluruh Kabupaten di Bali
"Seperti di daerah Tabanan, Ubud, Denpasar bahkan dari daerah Singaraja," ujarnya.
Baca Juga:8 Kasus Positif Covid-19 Baru di Tabanan Tercatat di Awal Agustus
Ia berujar bahwa bahan baku klangsah terkadang sulit didapat saat musim penghujan. Maka itu, pekerjaan mengayam klangsah juga tergantung pada pengiriman bahan bakunya.
- 1
- 2