Sejarah di Balik Keindahan Pulau Nusa Penida

Pada masa antara abad ke-9 dan ke 10, Pulau Nusa Penida punya tempat tersendiri dalam sejarah Bali.

Eviera Paramita Sandi
Senin, 18 Juli 2022 | 13:45 WIB
Sejarah di Balik Keindahan Pulau Nusa Penida
Pelabuhan Penyeberangan Sampalan di Nusa Penida, Bali (Antara)

SuaraBali.id - Nusa Penida adalah sebuah pulau kecil di bali yang kini berkembang sebagai salah satu pusat wisata di Indonesia. Pulau ini memiliki sejuta keindahan yang membuat wisatawan selalu rindu untuk kembali.

Namun tak banyak yang tahu sejarah di balik pulau Nusa Penida yang menjadi tempat pengasingan hingga tempat pembuangan.

Dulu, Nusa Penida sempat jadi tempat untuk mengasingkan dan bahkan 'membuang' sejumlah orang yang dianggap bermasalah.

Pada masa antara abad ke-9 dan ke 10, Pulau Nusa Penida punya tempat tersendiri dalam sejarah Bali.

Baca Juga:Bali United Vs Persija di Laga Perdana Liga 1 Diprediksi Berlangsung Sengit

Dalam Penelitian Sejarawan Ida Bagus Sidemen, Penjara di Tengah Samudra: Studi tentang Nusa Penida sebagai pulau buangan, menunjukkan bahwa Kesari Warmadewa menggunakan Nusa Penida Sebagai Simbol Kemenangan dari berbagai pihak yang berseteru dengan Bali.

Pulau ini awalnya merupakan basis perdagangan. hal tersebut terjadi setelah penduduk lombok yang ada di Nusa Penida berhasil ditundukkan Bali. Kemudian terus berlanjut sampai abad ke 17.

Nusa Penida kemudian diindikasi memerdekakan diri oleh petinggi di Nusa Penida. Pemerintahan sempat terbentuk pada abad ke 16 dengan pemimpin Ratu Sawang.

Kemudian ditaklukkan kembali oleh laskar Bali. Namun api belum mereda, di Abad 17 pemberontakan kembali terjadi.

Kekuasaan Bali di Nusa Penida tetap bisa bertahan, hingga akhirnya kerajaan di Bali terpecah menjadi sejumlah kerajaan kecil. Nusa Penida Masuk Wilayah Kerajaan Klungkung.

Baca Juga:Philippines AirAsia Kembali Hadir, Kini Ada 20 Rute Internasional di Bandara Ngurah Rai

Kemudian dalam sejumlah catatan Belanda banyak yang menyebut Pulau Nusa Penida adalah Pulau Bandit. Pulau yang berisi orang bermasalah dari Pulau utama.

Julukan Bandit disematkan karena kebijakan raja-raja Bali yang menjadikan Nusa Penida sebagai 'penjara' untuk pelanggar hukum dengan hukuman pengasingan seumur hidup.

Dahulu Pulau Nusa Penida dianggap dapat 'menyengsarakan' para tahanan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini