SuaraBali.id - Sebuah kapal ferry jenis roro yang membawa penumpang dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur ke Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali, mengalami mati mesin di tengah laut pada Minggu 26 Juni 2022.
Kepala Basarnas Bali, Gede Darmada saat dikonfirmasi Suara.com mengatakan bahwa KMP Nusa Dua tersebut awalnya bertolak dari Pelabuhan Ketapang ke Pelabuhan Gilimanuk sekitar pukul 02.50 WITA.
“Mereka berangkat sekitar 01.50 WIB dari Ketapang ke Gilimanuk,” ucap dia.
Tetapi, sekitar pukul 04.10 Wita ketika kapal masih berada sekitar 800 meter dari bibir Pelabuhan Glimanuk KMP Nusa Dua tersebut mengalami mati mesin dan kandas di perairan Selat Bali.
Baca Juga:Profil Muhammad Rahmat, Pemain Bali United yang Jebol Gawang Kedah FC di Piala AFC 2022
“Waktu 0,5 Nautical Mile atau 800 meter dari bibir pelabuhan mesin kapal tiba-tiba mati saat akan manuver memasuki Pelabuhan dan kapal kandas,” jelas dia.
Alhasil, sekitar 20 menit kemudian, pihaknya yang mendapat informasi kejadian tersebut langsung mengerahkan 8 orang personel dari Pos Pencarian dan Pertolongan Jembrana.
Sesampai di lokasi, pihaknya berencana akan melakukan towing atau menarik kapal ke bibir Pelabuhan Gilimanuk.
Namun, karena banyaknya penumpang yang panik, maka pihaknya memutuskan untuk melakukan evakuasi penumpang terlebih dahulu menggunakan kapal milik Basarnas dibantu Kapal Polair Jembrana.
“Pelaksanaan towing tidak berhasil, maka untuk mengindari kemungkinan terburuk segera tim SAR gabungan mengevakuasi seluruh penumpang" imbuhnya.
Baca Juga:Alasan Stefano Cugurra Istirahatkan Pemain Jelang Laga Kontra Visakha FC di Piala AFC 2022
Ia menjelaskan bahwa KMP Nusa Dua sendiri membawa tercatat membawa 147 orang penumpang dan 13 Anak Buah Kapal.