Kritikan Bintang Emon Saat Diundang di Acara Somasi Deddy Corbuzier Panen Pujian

Pada acara itu, Bintang Emon membongkar persoaan kelangkaan minyak goreng yang telah menyusahkan masyarakat.

Eviera Paramita Sandi | Ari Syahril Ramadhan
Selasa, 31 Mei 2022 | 09:18 WIB
Kritikan Bintang Emon Saat Diundang di Acara Somasi Deddy Corbuzier Panen Pujian
Bintang Emon melakukan Stand Up Comedy di YouTube Deddy Corbuzier. [YouTube/Deddy Corbuzier]

SuaraBali.id - Pernyataan Bintang Emon mengenai kelangkaan dan mafia minyak goreng yang ia sampaikan saat diundang di acara Somasi milik Deddy Corbuzier menjadi sorotan.

Hal ini pun mendapatkan apresiasi dari komika Ernest Prakarsa.

Pada acara itu, Bintang Emon membongkar persoaan kelangkaan minyak goreng yang telah menyusahkan masyarakat.

"Ya menurut gua kalau kritik harus pakai solusi, itu ribet nggak ada yang mau kritik. Contohnya kaya kemarin aja kasus minyak goreng," buka Bintang Emon.

"Nyokap gua mau goreng kerupuk. Minyak goreng, emak gua kesulitan goreng untuk kerupuk. Dia mau kritik. Cuma dibilang harus punya solusi dulu,"

"Sebelum ke solusi kita ke akar masalah dulu, akar masalah minyak goreng langkah itu tuh karena kebijakan korup penguasa dan pengusaha terkait ekspor bahan mentah untuk minyak goreng yaitu kelapa sawit yang harusnya dijual dalam Indonesia dengan harga yang ditentuin pemerintah ini diekspor dengan harga lebih tingggi oleh pengusaha," paparnya.

"Nyokap gua cuma mau goreng kerupuk, masa harus tahu segitu banyaknya ya. Harus tahu segitu banyak, harus punya solusinya,"

Warganet yang menanggapi perkataan Bintang Emon ini pun memberikan komentar positif. Video potongan Bintang Emon di acara Somasi ini pun banyak dibagikan di media Tiktok, salah satunya oleh akun @dioysius.

Kritik yang disampaikan Bintang Emon pun mendapat apresiasi dari komika lain yakni Ernest Prakasa.

Ernest Prakasa dalam akun twitternya mengaku kagum dengan apa yang disampaikan oleh Bintang Emon.

"Bintang Emon padahal gausah kritis pun bisa idup tenang. Tapi dia memilih untuk tetap lantang. Rispek," tulis Ernest.

"Kenyamanan sering kali jadi musuh bagi seniman. Pembunuh kekritisan. Padahal seniman sejatinya adalah “voice of reason”. Pembawa aspirasi dan keresahan masyarakat," tambah Ernest.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini