Jokowi dan Wapres Zambia Hadir di GPDRR Bali, TNI Siagakan Pasukan Kontra Sniper

TNI mengerahkan sejumlah pasukan kontra sniper untuk menghalau pihak-pihak lawan yang memberikan ancaman dalam momentum GPDRR ke-7.

Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 21 Mei 2022 | 13:56 WIB
Jokowi dan Wapres Zambia Hadir di GPDRR Bali, TNI Siagakan Pasukan Kontra Sniper
Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022. [Youtube : BNPB Indonesia]

SuaraBali.id - GPDRR (Global Platform for Disaster Risk Reduction) ke-7 di Bali tak lama lagi bakal digelar pada 23-28 Mei 2022, ribuan tamu dari delegasi negara asing dipastikan akan hadir, termasuk dua tamu VVIP yakni Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Zambia.

Dalam beberapa hari terakhir pantauan di Bali, dari unsur kepolisian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali, hingga Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) gencar melakukan berbagai persiapan.

Sebagaimana disampaikan Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Sonny Aprianto selaku Pangkogasgabpad (Panglima Komando Pasukan Gabungan Terpadu) GPDRR ke-7 di Bali dalam apel gelar pasukan di Lapangan Renon, Denpasar, Bali, pada Sabtu (21/5/2022) menyebut akan hadir 4 ribu delegasi.

“GPDRR nanti ada dua tamu VVIP, Presiden Jokowi dan Wapres Zambia 34 VIP dan sekitar 4.000 delegasi hadir ke Bali,” kata Mayjen Sonny.

Baca Juga:Aksi Bocah Mancing di Taman Tengah Jalan Sudirman Denpasar Membuat Pengendara Motor Heran

TNI mengerahkan sejumlah pasukan kontra sniper untuk menghalau pihak-pihak lawan yang memberikan ancaman dalam momentum GPDRR ke-7. Selain itu, kata Pangdam, untuk pengamanan khusus VVIP dan Satgas Evakuasi Bencana berjumlah 2.800 personel.

"Kami ada pasukan namanya pasukan kontra sniper untuk mengantisipasi ada pihak-pihak lawan yang menggunakan sniper sebagai bagian dari pengamanan, kontra sniper nanti tergantung kebutuhan bagaimana sitausi di lapangan secara taktis perlu kami tempatkan kami tempatkan di sana,” paparnya.

Pangdam IX/Udayana mengecek seluruh personel gabungan yang terdiri dari berbagai unsur seperi TNI, Polri, Basarnas, BPBD, apparat pemerintahan lain hingga unsur kearifan lokal pecalang beserta kendaraan operasional masing-masing instansi yang terlibat.

Sekitar 5.000 peserta dari 193 negara bakal menghadiri event dua tahunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) guna membahas pengurangan resiko bencana dunia itu. Kata Pangdam, dalam memberikan pengamanan VVIP tidak ada kata rutinitas.

“Pengamanan VVIP tidak boleh seperti rutinitas karena ancaman selalu berbeda-beda, harus selalu menjadi operasi baru," ujar dia.

Baca Juga:Warga Denpasar Ngaku Ini Kehilangan Jaket Dan Helm di Bangli, Pulang Malam Kedinginan

Pangdam bersama Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra, terus bersinergi karena TNI menjadi leading sector VVIP TNI memiliki tugas pokok melaksanakan operasi pengamanan presiden, wapres dan tamu negara setingkat kepala negara serta menyiapkan evakuasi GPDRR apabila terjadi bencana alam.

Sedangkan Polri sektor VIP dalam pengamanan GPDRR, konferensi ini menjadi kehormatan sekaligus kepercayaan dunia internasional yang harus dijunjung tinggi dengan menjaga kondusifitas seluruh rangkaian.

"Yang saya tekankan, harus menangkal kerawanan, beberapa penekanan memahami dan menguasai PAM VVIP, disiplin dan memahami rantai komando yang efektif dan efisien, koordinasi optimal dan jangan ragu dalam bertindak, peka dan jangan lengah, mencermati perkembangan situasi, menjaga nama baik satuan dan harmonis, memahami faktor keamanan dan protokol kesehatan," pungkasnya.

Kontributor : Yosef Rian

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak