823 ODGJ Berat di Tabanan Didominasi Masalah Ekonomi, Terbanyak di Wilayah Kediri

Selain itu adalah karena tidak teratur minum obat sehingga penyakitnya kembali kambuh.

Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 14 Mei 2022 | 15:51 WIB
823 ODGJ Berat di Tabanan Didominasi Masalah Ekonomi, Terbanyak di Wilayah Kediri
ODGJ di Tabanan. [istimewa/beritabali.com]

SuaraBali.id - Jumlah penderita gangguan jiwa atau Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Tabanan mencapai seribuan orang. Khusus ODGJ berat, mencapai 823 orang.

“Kecamatan Kediri yang paling banyak,” ujar staf bagian kesehatan jiwa, Dinas Kesehatan Tabanan, Wayan Supeneca, Jumat (13/5/2022) sebagaimana diwartakan beritabali.com – jaringan suara.com.

Ia menyebut penyebab paling dominan ODGJ di Tabanan adalah masalah ekonomi, keluarga sampai masalah keturunan.

Selain itu adalah karena tidak teratur minum obat sehingga penyakitnya kembali kambuh.

“Kami juga punya program kunjungan ke rumah pasien, untuk memastikan pasien minum obat secara teratur. Sudah berjalan 83 persen selama massa pandemi,” ujarnya.

Tak hanya di wilayah Kediri, Kecamatan Kerambitan dan Baturiti juga memiliki jumlah ODGJ yang lumayan banyak. Hampir mendekati seratusan orang.

Tapi, Wayan Supeneca mengatakan, Tabanan memiliki sistem penanganan ODGJ yang baik jika dibandingkandengan kabupaten lain di Bali. Penanganan orang dengan gangguan jiwa lintas sektor atau dinas telah dilakukan.

Misalkan, jika ada kasus ODGJ yang mengamuk akan ditangani oleh Satpol PP bersama pihak kepolisian. Selanjutnya diserahkan ke pihak Badan Rumah Sakit Umum Daerah (BRSUD) Tabanan.

Jika dinilai perlu perawatan intensif, akan dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa Bangli menggunakan ambulans BRSUD Tabanan.

“Tidak ada anggaran khusus di dinas, jalan saja,” ujarnya.

Selain itu, jika ada ODGJ dengan gangguan jiwa yang sudah membaik, tapi kondisi pihak keluarga kurang mampu memberikan perawatan, Dinas Sosial Tabanan juga memiliki tempat perawatan di Pantis Sosial Werdha Santhi di Banjar Wanarasa, Desa Bongan.

“Ada 15 ODGJ pada tingkat ringan yang ada. Semuanya berasal dari keluarga kurang mampu,” kata Kasubag TU UPTD Pelayanan Sosial, dan Perlindungan Perempuan dan Anak Dinas Sosial Tabanan, Made Sujana.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini