Gadis 19 Tahun yang Diculik Dan Diikat di Tabanan Kini Syok Berat

Pelacakan terhadap keberadaan para pelaku hingga Selasa, (3/5/2022) masih diupayakan meskipun belum ada perkembangan signifikan.

Eviera Paramita Sandi
Rabu, 04 Mei 2022 | 06:46 WIB
Gadis 19 Tahun yang Diculik Dan Diikat di Tabanan Kini Syok Berat
Penculikan gadis 19 tahun di Tabanan, Bali masih diselidiki, [Foto : Istimewa/beritabali.com]

SuaraBali.id - DAT (19) yang merupakan korban kasus penculikan dan percobaan pemerkosaan kini syok berat. Ia yang berasal dari Kediri, Tabanan Bali ini mengalami guncangan psikis dan sedang menjalani perawatan intensif di RSU Nyitdah Kediri.

Polisi hingga kini masih mengejar 3 orang pelaku penculikan, satu orang diduga bernama GA, 28 tahun asal Banjar Bantas, Desa Sudoaji, Kecamatan Dawan, Buleleng.

“Pelaku masih dalam pengejaran. Korbannya masih shock dan sedang menjalani perawatan,” kata Kapolsek Kediri, KompolI Kadek Ardika Selasa (3/5/2022) kepada beritabali.com – jaringan suara.com.

Pelacakan terhadap keberadaan para pelaku hingga Selasa, (3/5/2022) masih diupayakan meskipun belum ada perkembangan signifikan.

Baca Juga:Kebun Raya Bali di Baturiti Dipadati Wisatawan, Jadi yang Terbanyak Setelah Pandemi

“Tim masih bergerak,” ujarnya.

Kronologi kasus penculikan ini berawal pada Sabtu, (30/4) sekitar Pukul 18.00 WITA ketika korban sedang mencari pepaya di Banjar Mengening untuk dijadikan sayur.

Pelaku dan dua orang temannya membekap korban lalu di bawa ke tengah mobil dan diikat. Mulut korban diikat dengan kain putih, tangan diikat tali plastik, kaki diikat dengan tali sapi.

Korban kemudian dibawa ke daerah sekitar Taman Ayun, Mengwi. Korban dipaksa melakukan hubungan badan oleh para tersangka.

Namun, korban menolak, korban sempat dipukul menggunakan botol bir dan dicekik.

Baca Juga:Penumpang di Bandara Ngurah Rai Bali Tumbuh 91 Persen Dibanding Tahun Sebelumnya

Korban tetap menolak dan memberikan perlawanan, karena merasa lelah memaksa, korban kemudian pada Minggu, (1/5) sekitar Pukul 03.00 WITA diturunkan dalam keadaan kaki dan tangan terikat serta mulut ditutup kain putih di Beji Puseh, Desa Nyitdah.

Selama satu hari tidak ada yang menemukan korban, kemudian pada besoknya (2/5/2022) sekitar Pukul 13.00 WITA warga, atas nama I Ketut Kantor dan I Wayan Lampyong dari Banjar Sengguan, Desa Nyitdah menemukan korban.

Selanjutnya menghubungi keluarga korban dan melapor ke Polsek Kediri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini