SuaraBali.id - Hari ini, Jumat (15/4/2022) adalah Jumat Agung atau peringatan wafatnya Yesus di bukit Golgota. Umat Kristen dan Katolik memperingati hari ini sebelum merayakan paskah di hari minggu.
Jumat Agung juga disebut Good Friday. Perayaan Jumat Agung dan Paskah selalu berbeda setiap tahunnya.
Paskah berakar dari kata dalam bahasa Yunani "pascha" atau kata dalam bahasa Ibrani "pesach"
Berdasarkan laman Iman Katolik, hari raya Jumat Agung merupakan hari penting dalam kalender umat kristiani. Hari ini dianggap sebagai puncak pelayanan Yesus di dunia, oleh sebab itu diberi sebutan 'Agung'.
Baca Juga:Jadwal Misa Pekan Suci Paskah di Gereja Katedral Denpasar, Anak-anak Hingga Lansia Sudah Boleh Hadir
Diceritakan dalam Alkitab bahwa penyaliban Yesus disebut di dalam keempat Injil, dan didahului dengan cerita Perjamuan Kudus.
Kemudian juga diceritakan mengenai pengkhianatan Yudas Iskariot, Yesus berdoa di taman Getsemani dan penangkapan Yesus.
Pada hari pengadilannya, Petrus yang merupakan murid Yesus disangkal sebanyak tiga kali. Yesus diadili oleh Mahkamah Agama dan dihadapkan kepada Pontius Pilatus dan kemudian Herodes.
Kemudian dilanjutkan dengan kisah kebangkitan Yesus, penampakan Yesus kepada murid-muridnya serta orang banyak, serta kenaikan Yesus ke surga.
Makna Jumat Agung selain untuk memeperingati pengorbanan Yesus adalah sebagai momentum untuk meningkatkan iman dan takwa melalui doa-doa dan harapan.
1. Ajaran Tentang Pengampunan
Saat Yesus disalib ia meminta kepada Allah Bapa meminta ampunan bagi mereka yang menyalib-nya, hal ini sama dengan artinya jika Allah Bapa saja mau memberikan ampunan kepada hambanya yang berdosa.
2. Mengajarkan Mental Pemenang
Sementara yang dimaksudkan dengan pemenang disini ialah hambanya yang berhasil melewati ujian yang diberikan oleh tuhan, karena siapapun yang berhasil melewati sebuah ujian yang tuhan berikan pasti akan dinaikkan tingkatnya.
3. Derita Bukanlah Sebuah Akhir
Peristiwa Yesus yang disalib adalah sebuah bentuk pengorbanan yang ia lakukan untuk menebus dosa-dosa seluruh hambanya.
Peristiwa ini dimaknai bahwa di balik segala jenis cobaan pasti akan bisa memetik hal baik dan bahwa Tuhan selalu ada untuk hambanya yang terus percaya.