Harga Lapak Naik dari Rp 300 Ribu Jadi Rp 1 juta Lebih, Pedagang UMKM Mandalika Mengeluh Sepi

Tidak ada aktivitas ekonomi berarti di lapak UMKM yang disediakan pihak ITDC tersebut. Hanya tampak lalu lalang para pegawai konstruksi Sirkuit Mandalika dan pegawai ITDC.

Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 25 Februari 2022 | 15:46 WIB
Harga Lapak Naik dari Rp 300 Ribu Jadi Rp 1 juta Lebih, Pedagang UMKM Mandalika Mengeluh Sepi
Lapak UMKM di Mandalika terpantau sepi,sejumlah lapak bahkan tutup. [Foto : Suara.com/Lalu Muhammad Helmi Akbar]

SuaraBali.id - Lapak Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di yang bertempat di areal Masjid Nurul Bilad Kuta Mandalika, Lombok Tengah, NTB  terpantau sepi. Sebagian besar lapak juga tampak tertutup.

Tidak ada aktivitas ekonomi berarti di lapak UMKM yang disediakan pihak ITDC tersebut. Hanya tampak lalu lalang para pegawai konstruksi Sirkuit Mandalika dan pegawai ITDC.

Pedagang yang mengambil lokasi berjualan di lapak UMKM tersebut mengaku jika tak ada event di Sirkuit Mandalika, dagangan mereka tak akan laku. Hal ini menjadi keprihatinan mereka.

"Sepi kalau ndak ada event, begini sudah kondisinya," ujar Inak Sasak (30) salah seorang pedagang di lapak UMKM Mandalika pada Jumat (25/2/2022).

Ia menyebutkan bahwa lapak tempat ia dan pedagang lain mereka sewa dari ITDC. Para pedagang yang berjualan di lokasi tersebut, mayoritas merupakan pedagang yang lapaknya sempat digusur oleh ITDC untuk membangun areal penunjang Sirkuit Mandalika.

"Dulu awalnya kita sewa 300 ribu perbulan, sekarang dinaikkan jadi Rp. 1. 150.000 juta.," sambung Inak Sasak yang berasal dari Sade, Desa Rembitan, Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah itu.

Ia mengaku, keuntungan hanya bisa mereka dapatkan saat ada event di Sirkuit Mandalika.

"Kalau ada balap ya Alhamdulillah," tukasnya.

"Waktu WSBK, bisa kita dapat 700-800 ribu perhari. Kalau pemasukannya begitu bisa kita bayar sewa," sambungnya.

Saat event pramusim dua pekan lalu, Inak Sasak juga menyebutkan dirinya visa meraup untung.

"Tapi ndak sebanyak waktu WSBK itu," bebernya.

Senada dengan Inak Sasak, Nur Anijah salah seorang pedagang kain dan dompet di Mandalika mengatakan hal yang sama.

"Kita kesusahan kalau ndak ada balapan," tandasnya.

Nur Anijah mengaku berjualan sejak pagi hingga sore hari.

"Kalau ndak ada tamu begini, kita ndak tau mau menjual ke siapa," katanya wanita yang suaminya bekerja sebagai TKI di Negeri Jiran tersebut.

ITDC dan Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah telah menyiapkan skema terkait penempatan UMKM lokal saat dan menjelang event MotoGP Mandalika.

UMKM lokal akan diberikan kesempatan yang lebih luas dalam memperkenalkan produknya bagi penonton MotoGP.

Bupati Lombok Tengah sedang mengupayakan agar biaya sewa yang dibebankan pada UMKM lokal saat event MotoGP Mandalika agar diringankan.

Kontributor : Lalu Muhammad Helmi Akbar

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini