SuaraBali.id - Tak ingin kalah dari Mandalika, pengusaha asal Bali Gusti Ngurah Anom alias Ajik Krisna menargetkan pembangunan mini sirkuit balap di kawasan Bali Utara pada tahun 2023 mendatang. Ingin menjadikan kawasan Bali Utara sebagai pusat kegiatan otomotif.
Di lahan miliknya di Singaraja, Ajik Krisna juga bakal membangun sirkuit gasstrack dan beberapa lokasi lain yang memadai. Membangun sebuah sirkuit di Kabupaten Bangli.
Dengan membangun sirkuit, pemilik sekaligus pendiri Krisna Oleh-oleh itu juga bercita-cita mencetak atlet-atlet balap berprestasi dari Pulau Dewata.
Hal ini disampaikan Ajik Krisna saat dikukuhkan menjadi Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Provinsi Bali periode 2021-2025. Dalam Pelantikan Pengurus IMI Provinsi Bali dilaksanakan di Gedung Pelindo III Regional Bali Nusra, Benoa, Denpasar, Bali, pada Sabtu (19/2/2022) malam.
Baca Juga:FIFGROUP Laksanakan Kegiatan Tanam Pohon di Mandalika
"Saya pribadi punya target tahun 2023 membangun sirkuit mini di Bali Utara, nanti untuk kegiatan otomotif kita pusatkan di Bali Utara. Saya ingin bisa menunjang hobi masyarakat dalam otomotif. Serta mendorong adanya kompetisi di bidang otomotif dengan standar yang baik dan profesional. Sehingga melahirkan atlet-atlet berprestasi," kata Ajik Krisna.
Ajik Krisna pun berharap dukungan dari Pemerintah Provinsi Bali maupun level daerah untuk melanggengkan misinya diawal perjalanan karier menjabat Ketua IMI Bali. Melalui pembangunan pariwisata olahraga atau sport tourism di Bali.
Bagi Ajik Krisna, Bali dan Pariwisata merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Bahkan mata dunia telah tertuju pada pariwisata Bali dengan kekayaan dan keindahan alam serta keunikan seni budaya.
"Itulah sebabnya pariwisata Bali menjadi suatu peluang besar dalam memajukan bidang otomotif. Sebagai industri dan hiburan yang mendukung program pemerintah dalam memajukan sektor ekonomi‚ lingkungan hidup, dan sosial," ujarnya.
Bersama gerbong IMI Bali, Ajik Krisna siap berkolaborasi dengan masyarakat bawah‚ pemerintah‚ swasta‚ seluruh komunitas otomotif hingga para artis lokal maupun nasional. Untuk mempromosikan kegiatan-kegiatan otomotif.
Baca Juga:Hadapi PSIS Semarang, Stefano Cugurra Optimistis Bali United Raih Hasil Positif
"Saya ingin menjadikan IMI sebagai induk organisasi otomotif yang profesional dan berprestasi di Bali, menjadikan sektor otomotif sebagai salah satu penyelamat perekonomian dari keterpurukan akibat pandemi covid-19 serta dapat memberikan nilai tambah ekonomi bagi para UMKM ke depannya," pungkas Ajik Krisna.
Bak gayung bersambut, Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, sepenuhnya mendukung aksi-aksi nyata Ajik Krisna dalam membangun sport tourism di Bali, yang dimulai dari pembangunan infrastruktur sirkuit balap dan menggalakkan jiwa kompetitif penghobi otomotif.
"Sebagai pecinta otomotif, Ajik Krisna memberikan warna dan napas baru, secara strategis, mengembangkan dan membina namun juga berkegiatan yang kompetitif dan rekreatif," ujar Cok Ace
Realisasi pembangunan sirkuit selaras dengan harapan dari Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bali, I Ketut Suwandi yang menyoroti masih minimnya infrastruktur olahraga di Bali.
"Bali mampu ada di ranking 5 nasional perolehan medali PON, dengan keterbatasan infrastruktur, tetapi punya hal yang lebih dari darah lain yaitu semangat kedaerahan, IMI mempunyai potensi luar biasa, bisa membuat event - event sport tourism menunjang kepariwisataan san menghasilkan devisa," ucapnya
Bahkan Ketua IMI Pusat, Bambang Soesatyo menuturkan, menantang Ajik Krisna untuk paling tidak mampu membangun sirkuit baik roda dua maupun roda empat serta menunjang sport tourism, sehingga menggerakkan roda olahraga otomotif di Bali yang dampaknya pada pariwisata Bali.
"Harapan saya kedepan di Bali banyak sirkuit baru dibangun, Bupati Wlaikota harus mendukung untuk menampung energi anak muda yang ingin jadi pembalap tigkat nasional atau internaisonal. Dan peran IMI harus bisa memberikan kontribusi bagi pemerintah dari sektor-sektor yang dikerjakan," ujar Bamsoet yang juga Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI itu.
Kontributor: Yosef Rian