Dewan di NTB Made Slamet Sesalkan Paket Bundling MotoGP Menginap di Bali : Masak Kita Terima Ampasnya

Menurutnya Langkah ITDC yang menjual paket bundling menonton MotoGP dengan menginap di Bali merupakan langkah yang keliru.

Eviera Paramita Sandi
Kamis, 17 Februari 2022 | 12:48 WIB
Dewan di NTB Made Slamet Sesalkan Paket Bundling MotoGP Menginap di Bali : Masak Kita Terima Ampasnya
Ilustrasi hotel. (Pixabay)

SuaraBali.id - Program paket bundling menonton MotoGP pada 18-20 Maret 2022 dengan menginap di Bali disesalkan oleh Anggota DPRD Nusa Tenggara Barat, Made Slamet. Ia mengaku kecewa jika yang membuat hal itu adalah PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC).

"Kalau ITDC buat paket itu, keterlaluan ya. Masak kita terima ampasnya. Semestinya jangan begitu, enggak boleh," ujarnya Rabu (17/2/2022).

Menurutnya Langkah ITDC yang menjual paket bundling menonton MotoGP dengan menginap di Bali merupakan langkah yang keliru. Hal itu karena ketersediaan kamar di NTB masih cukup untuk menampung penonton MotoGP.

"Isu hotel full booking di NTB  hanya permainan bisnis saja untuk kemudian bisa menginapkan di Bali. Padahal, kalau melihat fakta di lapangan, masih banyak hotel belum di booking. Ini namanya kalah dalam promosi," ucap Made Slamet.

Ia juga meminta Dinas Pariwisata NTB segera melakukan pendataan dan promosi, terutama lakukan counter isu tarif mahal kamar hotel itu, sehingga tidak merusak nama daerah.

"Isu kamar hotel mahal ini justru akan membuat hotel di Bali panen. Kami pun tidak mau ITDC dan MGPA bersikap demikian, kenapa tidak promosikan paket di Lombok saja," tegas anggota DPRD dari Dapil Kota Mataram itu.

Menurutnya masih ada ribuan kamar hotel di Gili Trawangan, Gili Air dan Gili Meno di Kabupaten Lombok Utara padahal masih terlihat kosong. Di mana dari 6.000 lebih kamar, yang sudah terisi hanya baru 200 kamar.

"Apa bedanya promosikan Bali ketimbang Gili Trawangan, Air dan Meno. Kalau melihat jarak tempuh malah justru lebih jauh ke Bali. Ada apa terhadap ITDC dan MGPA membuat paket seperti itu," katanya.

Ia pun berharap penjualan paket bundling menonton MotoGP dengan menginap di Bali bisa ditinjau ulang.

"Silahkan penuhi kamar-kamar di NTB dulu. Karena kita masih banyak juga yang kosong," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini