"Yang jelas sesuai harapan presiden harga sewanya jangan terlalu mahal. Artinya sesuai standar," sambung Jamaluddin.
Sementara itu, terkait penjualan atau promosi Rusunawa ini dilakukan Dinas Pariwisata dengan melibatkan biro-biro perjalanan wisata sebagai pemasaran. Harapannya, Rusunawa ini bisa terjual untuk penonton MotoGP.
"Jadi penonton ini jadi punya banyak pilihan untuk tempat menginap," katanya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata NTB, Yusron Hadi mengakui jumlah kamar di wilayah itu masih sangat kurang. Sedangkan, total ketersediaan kamar dari hotel, homestay dan camping ground yang disiapkan untuk mendukung ajang balap motor paling bergengsi di dunia itu mencapai 24.768 kamar.
"Ini belum termasuk rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) yang sedang kita siapkan juga untuk mengisi kekurangan 100 ribu penonton," ujarnya.
Mantan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan NTB ini menjelaskan, dari 52 unit Rusunawa tersebut potensinya mencapai 262 kamar. Diharapkan melalui Rusunawa ini kekurangan kamar bisa sedikit teratasi.
"Nanti penjualan kamar kita gandeng biro perjalanan wisata kerjasama dengan pengelola," katanya. (ANTARA)