SuaraBali.id - Nama Tuan Guru Kyai Haji (TGKH) Muhammad Zainuddin Abdul Madjid atau Maulana Syekh begitu harum di tanah Nusa Tenggara Barat (NTB).
Pada 2017, kakek dari Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi (2008-20018) itu dinobatkan Presiden Joko Widodo sebagai pahlawan nasional. Maulana Syekh menjadi pahlawan nasional pertama dari Provinsi NTB.
Menjelang muktamar pertama ormas Nahdatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) makam Maulana Syaikh ditetapkan sebagai situs wisata religi.
NWDI sendiri merupakan lembaga pendidikan yang pertama kali dibentuk Maulana Syaikh pada 1937 silam.
Setiap hari, ratusan jemaah (peziarah) datang mengunjungi makam Maulana Syaikh yang terletak di kompleks Ponpes Darunnahdatain, Pancor Lombok Timur.
Jumlah peziarah akan mencapai ribuan jika mendekati hari-hari besar islam.
Para peziarah tampak melakukan aktivitas seperti berzikir, memanjatkan doa dengan tujuan meraih berkah dari pahlawan nasional yang juga diyakini bergelar "Waliyullah" itu.
Tak sedikit juga peziarah yang membawa sebotol air untuk diusapkan dimuka dengan tujuan air tersebut diyakini menjadi pertanda keberkahan sang Maulana Syaikh.
"Kita percaya aja, setelah kita berdoa di sini, airnya kita bacakan doa, kita usapkan ke muka dan rambut," kata salah seorang peziarah, Wawan Sugandika pada Senin, (31/1/2022).
"InsyaAllah cita-cita dan harapan kita akan dimudahkan atas berkah Maulana Syaikh," sambung Wawan.
Ia menambahkan bahwa kebiasaan berziarah ke makam Maulana Syaikh bukanlah hal baru bagi dirinya.
Ia rutin berziarah terutama menjelang momen-momen penting dalam hidupnya.
"Karomah Maulana Syaikh-lah yang membawa saya seperti sekarang ini saat ini. Tempat ini adalah tempat yang berkah, mengandung sejarah perjuangan saya,” tandasnya.
Kontributor : Lalu Muhammad Helmi Akbar