SuaraBali.id - Dewi (37) seorang warga yang tinggal di Kota Denpasar, Bali merasakan guncangan seperti terjadi gempabumi saat ia hendak mengawali aktivitas paginya, pada Selasa (25/1/2022).
Benar saja, tak lama kemudian,c pada pukul 05.14.14 WITA.
"Terasa guncangan saat baru bangun dari tidur, ternyata ada Gempa," kata Dewi.
Berdasarkan informasi BMKG, episenter gempabumi terletak pada koordinat 8,78° LS; 116,14° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 10 km Tenggara Lombok Barat, NTB pada kedalaman 10 km
Kepala Balai Besar MKG Wilayah III Denpasar, Cahyo Nugroho membenarkan bahwa dampak gempabumi tektonik tersebut juga turut dirasakan di Kota Denpasar dan sekitarnya pada skala III MMI.
"Di Kota Denpasar, Badung, Karangasem, Padangbai, Gianyar, Lombok Tengah, Lombok Utara, Lombok Timur, III MMI atau Getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu," terang Cahyo.
Sedangkan pada titiknya guncangan dirasakan kuat pada skala IV MMI di wilayah Mataram, Lombok Barat dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
Cahyo menjelaskan, bahwa dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif di darat.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukan bahwa gempabumi memiliki mekanisme geser atau strike slip," kata dia.
BBMKG Wilayah III Denpasar belum menerima laporan adanya dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut, serta dari hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempabumi tektonik, Cahyo memastikan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi Tsunami.
"Hingga hari Selasa, 25 Januari 2022 pukul 05.47 WITA, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 1 aktivitas gempabumi susulan atau aftershock," tuturnya.
Cahyo mebgimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya.
Selain itu, agar masyarakat menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah dan pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG," pungkasnya.
Kontributor : Yosef Rian