Alasan lainnya adalah, penerbangan dari luar negeri belum bisa langsung daerah ke Bali, serta karantina untuk rombongan G20 dilakukan di Jakarta. Maka dari itu panitia menilai bahwa tidak efektif jika kegiatan ini berlangsung di Bali.
Sebab jika dilangsungkan di Bali, sedangkan para peserta harus dikarantina di Jakarta, para peserta harus kembali diangkut ke Bali dengan pesawat khusus. Karena jumlahnya banyak pengangkutan tersebut tidak bisa dilakukan sekali berangkat.
Kata Koster, dari segi manajemen ini sangat menyulitkan dan memberatkan para peserta. Apabila hal tersebut tetap dipaksakan di Bali, kemungkinan besar kegiatan berlangsung secara virtual.
"Tidak memungkinkan karena pesertanya kan tidak banyak, kalau ke Jakarta selain peserta kan ada penumpang yang lain. Mengapa dipindah ke Jakarta, Ini tidak terlalu merepotkan para peserta," tutupnya.