SuaraBali.id - Dalam periode Natal dan Tahun Baru 2021 di Bali, pulau Dewata akan dijaga oleh ribuan personel keamanan. Tepatnya sebanyak 1.497 tim gabungan Polda Bali dan stakeholder terkait dikerahkan dalam pengamanan bersandi Operasi Lilin Agung 2021.
Hal ini dikemukakan dalam apel pasukan di Lapangan Puputan Margarana Renon Denpasar, pada Kamis 23 Desember 2021. Operasi Lilin Agung ini siap mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru 2022 (Nataru).
Kapolda Bali Irjenpol Putu Jayan Danu Putra menyampaikan instruksi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kepada seluruh lapisan masyarakat selalu waspada, agar pelaksanaan Nataru berjalan aman dan lancar. Yang lebih penting, masyarakat wajib mematuhi protokol kesehatan (prokes) agar tidak tertular virus covid-19.
Apalagi saat ini masuknya varian baru Omicron yang penyebarannya begitu cepat terdeteksi di Indonesia.
"Mari patuhi kebijakan pemerintah melalu Inmendagri Nomor 66 Tahun 2021 dan khusus di Bali diimplementasi melalui SE Gubernur Bali Nomor 20 Tahun 2021, untuk kenyamanan, keamanan dan kesehatan kita bersama," ujarnya sebagaimana diwartakan beritabali.com – jaringan Suara.com.
Diterangkan Irjen Putu Jayan, Operasi Lilin yang berlangsung dari Jumat 24 Desember 2021 hingga Minggu 2 Januari 2022, akan menerjunkan 1.497 personel gabungan Polri, TNI, Dishub, Satpol PP, Dinkes, Pecalang dan para stakeholder lainnya.
Tim gabungan ini disiagakan di 5 Pos Pelayanan dan 5 Pos di pintu-pintu masuk ke Bali. Khususnya di Pelabuhan, Bandara dan lokasi yang berpotensi keramaian.
"Pengamanan terfokus pada pelayanan masyarakat, orang yang keluar masuk Bali, juga pengamanan di tempat-tempat ibadah, agar pelaksanaan ibadah tahun ini dapat berjalan lancar dan semua kegiatan masyarakat dapat terlayani dengan baik," ungkapnya.
Jenderal bintang dua di pundak ini memberikan penekanan agar dilaksanakan random cek di setiap Pospam, berupa Swab Antigen.
Ia juga mengharapkan adanya kepatuhan masyarakat di lokasi objek wiaata atau tempat keramaian dengan menerapkan aplikasi PeduliLindungi.
"Para pengelola tempat diminta jangan hanya sekedar menyediakan, tetapi harus dipakai sebagaimana mestinya sebagai pengawasan pelaksanaan, pengecekan, serta pengendalian Covid-19," ujarnya.
Terkait potensi intoleransi dan terorisme di tengah masyarakat dalam menyikapi Nataru, Jayan Danu mengklaim kondisi Bali sampai saat ini masih kondusif. Tentunya ini merupakan tugas para Satgas dan Kepala Badan Intelejen Negara Daerah (Kabinda) untuk selalu melakukan koordinasi dan pengawasan secara intelejen melalui sarana yang ada terhadap potensi jaringan-jaringan tersebut.