“Memang jarang terjadi,” ujarnya.
Selain itu, NTT merupakan daerah yang memang rawan tsunami. Sejak tahun 1800-an kata Daryono, mengulas pada busur Kepulauan Sunda Kecil (Bali, NTB, NTT) sudah terjadi lebih dari 22 kali tsunami.
“Sejarah mencatat pada 29 Desember 1820 gempa kuat yang berpusat di Laut Flores memicu tsunami di Flores hingga Sulawesi Selatan,” katanya.
Selain mencatat tsunami di Flores, BMKG juga mencatat tsunami terjadi di Bulukumba. Akibat tsunami itu, korban meninggal mencapai sekitar 500 orang.
Selanjutnya pada tahun 1992 sebut Daryono, tsunami destruktif terakhir pernah dipicu gempa M7,8 di Laut Flores terjadi pada 12 Desember 1992 silam. Gempa tahun 1992 lalu itu, kata dia, membangkitkan tsunami setinggi 30 meter menyebabkan 2.500 orang meninggal dan 500 orang dinyatakan hilang.
“Artinya gempa Laut Flores M7,4 yang berpotensi tsunami kemarin itu merupakan peringatan untuk kita semua bahwa sumber gempa sesar aktif yang mampu memicu gempa kuat ternyata masih ada yang belum teridentifikasi dan terpetakan,” pungkas Daryono.
Kontributor : Lalu Muhammad Helmi Akbar