Bali Diusulkan Membuat Travel Fair Untuk Wisatawan Domestik

Adanya Travel Fair ini diharapkan agar bisnis pariwisata bisa mulai bangkit sambil menunggu kondisi normal.

Eviera Paramita Sandi
Senin, 20 Desember 2021 | 15:45 WIB
Bali Diusulkan Membuat Travel Fair Untuk Wisatawan Domestik
Wisatawan mengunjungi Desa Wisata Penglipuran di Bangli, Bali, Sabtu (27/11/2021). [ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo]

SuaraBali.id - Minimnya jumlah kunjungan wisatawan domestic ke Bali membuat para pelaku pariwisata membuat strategi-strategi untuk meningkatkan kunjungan wisatawan. Adapun Ketua Umum Paiketan Krama Bali, A.A. Putu Agung Suryawan Wiranantha mengusulkan pemerintah Bali bisa membuka Travel Fair Domestik.

Kegiatan ini diusulkan dilakukan di beberapa kota di luar Bali guna meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan domestik ke Bali. Tujuannya, guna membangkitkan pariwisata Bali di tengah minimnya kunjungan wisatawan manca negara akibat Pandemi Covid-19, khususnya dengan munculnya varian Omicron.

Adanya Travel Fair ini diharapkan agar bisnis pariwisata bisa mulai bangkit sambil menunggu kondisi normal. Gubernur Koster mempertimbangkan masukan tersebut.

Menurut Gubernur Koster, pihaknya harus hati-hati dan ketat di dalam menyikapi varian Omicron karena penularannya sangat cepat. 

“Saat ini angka penularan Covid-19 di Bali terus menurun, dan ini pasti akan meningkatkan minat wisatawan berkunjung ke Bali. Buktinya sekarang arus lalu lintas di jalan sudah seperti normal” ujarnya saat menerima audiensi Pengurus Paiketan Krama Bali dan Panitia Mahasabha I Paiketan Krama Bali pada Minggu, 19 Desember 2021 di Rumah Jabatan Gubernur, Jaya Sabha, Denpasar, Bali.  

Koster berharap agar para pelaku pariwisata tidak membuat kegiatan yang kontra produktif dengan kebijakan yang diterapkan pemerintah.

Sementara, Pembina Divisi Ekonomi dan Pembangunan Paiketan Krama Bali yang juga Jro Bendesa Adat Kedonganan, I Wayan Mertha, kepada Gubernur Bali menyampaikan progress penanganan ekonomi Krama Desa Adat Kedonganan yang bertumpu pada hasil perikanan pantai Kedonganan selama pandemi Covid-19.

Berkat kerja keras prajuru Desa Adat setempat, Pimpinan dan perangkat LPD Desa Adat Kedonganan, masa-masa krisis yang sangat berat akhirnya dapat dilalui. Saat ini roda perekonomian Desa mulai berputar dengan mulai aktifnya kegiatan ekonomi perikanan dan dibukanya café-café yang dikelola oleh Desa Adat kerjasama LPD setempat.

Sebagaimana diketahui, Pantai Kedonganan dikenal sebagai pusat pasar ikan segar di Bali.

“Kami bersyukur, ekonomi mulai bergerak tentu dengan melaksanakan protokol kesehatan secara ketat” ujar I Wayan Mertha.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini