Di sekitar lokasi banjir, terlihat warga berbondong-bondong melintasi air setinggi lutut hingga perut orang dewasa untuk menyelamatkan diri, anak, keluarga dan barang-barang berharga yang dimilikinya.
Menurut pengakuan sejumlah korban lain, air mulai naik sekitar Pukul 09.00 WITA. Tak berselang lama, air sudah sampai leher orang dewasa.
Bukan lagi genangan, namun air yang masuk ke perumahan semakin deras menerjang. Air semakin deras di pusat terjadinya banjir.
Setelah air meninggi, banyak warga yang terjebak di dalam rumahnya masing-masing. Ada yang terpaksa memanjat ke atap sambil menunggu pertolongan dari tim SAR dan BPBD.
Baca Juga:Cuaca Buruk, 4 Pesawat Tujuan Bali Gagal Mendarat di Bandara Ngurah Rai
Tim evakuasi datang menggunakan sekoci. Namun, jumlah sekoci yang minim tidak memadai dengan jumlah warga yang membutuhkan pertolongan. Boat berukuran besar yang diterjunkan pun tak mampu tembus ke lokasi.
Kepala Kantor SAR Mataram, Nanang Sigit yang ditemui di lokasi mengakui timnya sempat kesulitan tembus ke pusat banjir, terutama di beberapa blok perumahan Bhayangkara Residence.
“Ini akibat derasanya banjir. Jadi sulit ditembus,” ujarnya.
Begitu juga perahu karet yang diterjunkan oleh Tim SAR gabungan belum bisa menerobos banjir.
“Ada beberapa blok yang belum bisa kami evakuasi saat ini. Kenadalanya karena arus banjir sangat deras. Perahu mesin sekarang belum bisa terobos. Tapi, sekarang 2 perahu yang bermesin lebih kuat sedang menuju ke sini,” sebutnya.
Baca Juga:Kawasan Seminyak Banjir Setinggi Paha, Banyak Warga Motornya Mati Karena Nekat Terobos
Kontributor : Lalu Muhammad Helmi Akbar
- 1
- 2