Dinilai Berbahaya Saat Hujan, Jalur Pendakian Gunung Rinjani Ditutup Sementara

Selain itu jalur pendakian dari Desa Sambik Elen di Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, juga ditutup untuk sementara.

Eviera Paramita Sandi
Selasa, 30 November 2021 | 12:02 WIB
Dinilai Berbahaya Saat Hujan, Jalur Pendakian Gunung Rinjani Ditutup Sementara
Fenomena Puncak Gunung Rinjani Bertopi. [Antara]

SuaraBali.id - Cuaca ekstrem yang terjadi beberapa waktu belakangan membuat jalur pendakian gunung Rinjani di Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB) berbahaya bagi keselamatan. Oleh sebab itu, jalur pendakian tersebut akhirnya ditutup dari tanggal 29 November 2021 sampai 31 Maret 2022.

Adapun jalur pendakian yang ditutup adalah jalur air terjun Jeruk Manis di Desa Jeruk Manis, Sikur, ; jalur air terjun Mayung Polak di Desa Timbanuh, Kecamatan Peringgasela; dan jalur air terjun Mangku Sakti via Desa Sajang di Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur.

"Penutupan dilakukan mulai tanggal 29 November 2021 sampai dengan tanggal 31 Maret 2022 mendatang untuk mengantisipasi curah hujan yang cukup tinggi," kata Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Dedy Asriady di Lombok, Selasa (30/11/2021).

Selain itu jalur pendakian dari Desa Sambik Elen di Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, juga ditutup untuk sementara.

"Ada empat jalur pendakian TNGR yang ditutup untuk sementara waktu dan akan dibuka kembali pada April 2022 mendatang," kata Dedy.

Di Lokasi tersebut apabila terjadi hujan deras maka banjir melanda. Penutupan pun dilakukan untuk antisipasi keselamatan pengunjung.

Dedy mengimbau warga dan wisatawan mematuhi aturan pendakian Gunung Rinjani, tidak melakukan pendakian sampai Balai TNGR mengumumkan pembukaan kembali jalur pendakian. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak